Kekerasan Seks terhadap Anak Meningkat, Aktivis: Pendidikan Seks Harus Masuk Kurikulum

Pegiat Lembaga Lentera Sintas Indonesia, dr Sophia Hage.(Miski)
Pegiat Lembaga Lentera Sintas Indonesia, dr Sophia Hage.(Miski)

MALANGVOICE – Kekerasan seksual terhadap anak kian tak terbendung. Baru-baru ini Polisi berhasil mengungkap sindikat internasional kasus prostitusi anak di bawah umur.

Empat pelaku berhasil ditangkap, satu di antaranya warga Kota Malang. Mereka berprofesi sebagai admin grup sekaligus member. Pelaku menyebar konten pornografi melalui Facebook Official Candy’s Group

Menanggapi hal tersebut, pegiat Lembaga Lentera Sintas Indonesia, dr Sophia Hage, mengecam keras praktik tersebut.

Dikatakan, media sosial menjadi wadah bagi para predator anak dalam melancarkan aksinya. Bahkan, kata dia, syarat menjadi anggota grup Candy’ Group, para member harus mengupload adegan tak senonoh bersama korbannya.

“Dengan derasnya informasi dan akses yang cukup mudah, justru dimanfaatkan oknum predator anak. Kami mengecam segala bentuk kekerasan terhadap anak,” kata dia, saat Kongkow bersama Gusdurian Malang, di Oase Cafe dan Literasi, Selasa (21/3).

Hal ini, lanjut dia, berseberangan dengan upaya bersama dalam menekan kekerasan seksual.

Sudah seharusnya pelajaran seksual masuk dalam kurikulum pendidikan. Diberikan ke anak-anak sejak dini. Jangan sampai mereka mendapat informasi dari sumber yang salah.

“Tentunya pelajaran seksual disesuaikan. Mereka harus diberi pandangan apa itu seks. Jangan sampai sumbernya dari predator, itu bisa menjerumuskan mereka,” ungkapnya.

Pihaknya juga meminta semua stakeholder agar tidak takut melaporkan aksi kekerasan seksual yang terjadi di lingkungannya. Tentunya hal tersebut didukung dengan sistem yang mumpuni.

“Tidak ada lagi pertanyaan harus melapor ke mana. Berapa nomor petugas. Selama ini masih ditemukan banyak yang enggan melapor, karena dinilai aib, akan diteror, dll,” jelas dia.

Penting pula, tambah dia, predator anak kebanyakan orang terdekat. Pasalnya, orang sekitar sudah dipercaya, sehingga mudah melancarkan aksinya.