Kebijakan Kantong Plastik Berbayar Tak Efektif

(Ilustrasi/fia)

MALANGVOICE – Kebijakan kantong plastik berbayar yang bertujuan untuk mengurangi sampah kantong plastik ternyata tak berdampak pada konsumen. Pemakaian kantong belanja plastik terpantau normal saja, sejak program ini diluncurkan pertengahan Februari lalu.

Supervisor Ramayana Department Store Malang, Ardianto Kurniawan, mengatakan, konsumen lebih memilih membayar Rp 200 untuk kantong plastik, sehingga volume kebutuhan wadah tak ramah lingkungan itu tetap saja, antara 2000 hingga 4000 per hari.

“Kresek masih sangat dibutuhkan, sehingga konsumsinya tidak berkurang,” kata Ardi kepada MVoice.

Dia juga menambahkan, biasanya konsumen langsung membawa barang tanpa kantong plastik untuk belanjaan kecil, seperti minuman, rokok, atau snack.

“Tapi kalau beli hanya satu atau dua item, mereka langsung bawa tanpa kantong plastik,” imbuh dia.

Sementara Manager Divisi Fresh Hypermart, Budi Erianto, menambahkan, konsumsi kresek selama ini sangat tinggi, bahkan tak sedikit konsumen yang meminta lebih, karena barang belanjaan yang berat.

“Kemungkinan tidak efektif mengurangi konsumsi kantong plastik. Bahkan kita dapat value dari kantong berbayar, meskipun nilainya tidak besar,” kata Didik, sapaan akrabnya.