Kasek SMP Muhammadiyah 1 Malang Akui Kesalahan di Kasus MA

Penganiaayan Terhadap Siswa SMP

Kasek SMP Muhammadiyah 1 Malang, Budiono dan Masrudi. (deny)
Kasek SMP Muhammadiyah 1 Malang, Budiono dan Masrudi. (deny)

MALANGVOICE – SMP Muhammadiyah 1 Malang melakukan mediasi terkait kasus penganiayaan terhadap MA (13), siswa kelas VII. Ibu korban dan salah satu guru yang terlibat, Masrudi, dikumpulkan untuk dicarikan titik temu, Senin (17/4).

Dalam pertemuan yang berlangsung tertutup itu, Kepala Sekolah SMP Muhammadiyah 1, Budiono, mengakui ada kesalahan sehingga membuat MA, siswa kelas VII mengalami penganiayaan.

“Kami sudah lakukan mediasi tapi belum ada titik temu. Tapi kami akui memang tetap salah kalau memukul siswa,” katanya.

Budiono melanjutkan, kasus ini tetap diupayakan diambil titik temu sehingga bisa cepat diselesaikan. Pihak sekolah sudah melakukan tindakan dengan memanggil empat siswa beserta wali murid untuk dimintai surat pernyataan.

“Yang bersangkutan semua sudah kami minta surat pernyataan agar tidak mengulangi lagi. Kalau masih ada seperti itu ya kami tidak bisa menerima,” tegasnya.

Sementara itu, Masrudi mengakui memang ada pemukulan kepada MA. Hal itu dilakukan semata-mata karena emosi karena korban bercanda saat salat duha.

“Saya memukul di bagian dada satu kali. Tapi tidak kencang karena saya tahu kemampuan dia menahan pukulan saya,” katanya.

Seperti diketahui, MA menjadi korban penganiayaan dan pengeroyokan empat siswa di sekolah pada dua pekan lalu. Akibatnya, korban mendapati luka memar di kepala dan bibir, MA juga mengalami trauma dan tidak ingin masuk sekolah hingga saat ini.