Karena Tidak Ada Lagi Yang Mengantar Sekolah

Deny Ardiansyah (kanan) ditemani kakaknya saat di rumahnya. (fathul/malangvoice).

MALANGVOICE – Deny Ardiansyah (14) sebenarnya ingin sekali dapat melanjutkan sekolah setinggi-tingginya. Namun apalah daya, sakit polio yang dideritanya sejak bayi menghambat cita-cita tulusnya.

Hingga ia lulus Sekolah Dasar Negeri 02 Tulungrejo, Bumiaji, Kota Batu, Deny tidak pernah patah semangat. Ia hampir tidak pernah absen kecuali sakitnya kambuh, atau harus berobat ke luar kota.

Ditemui MVoice di rumahnya, Dusun Junggo RT 01- RW 09 Desa Tulungrejo, Kecamatan Bumiaji, Jumat (28/7), Deny tampak ceria. Berkaos merah dan celana pendek abu-abu, Deny harus digendong kakaknya, Bagas Hariansyah untuk ke ruang tamu.

“Sebenarnya baru kelas 6 awal pas sunatan itu Deny tidak bisa jalan total. Sebelumnya sudah sakit namun bisa jalan sendiri, ke mana-mana sendiri,” kata tantenya Deny, Hartini (61).

Hartini mulai bercerita, ketika selesai khitan Deny jarang bergerak sehingga kakinya kaku. Mulai saat itulah Deny kesulitan menggerakkan kakinya, apalagi menopang tubuhnya.

Ketika sekolah, Deny selalu diantar oleh tantenya. Namun usia yang semakin bertambah, tante kedua Deny sudah tidak kuat karena menderita sakit punggung. Maka dari itu, Deny rencananya tidak akan melanjutkan sekolah lagi.

“Bukan karena tidak ada dana, malas, atau lainnya. Deny rencananya tidak sekolah lagi karena tidak ada yang nganter mas. Kita ingin juga agar Deny bisa sekolah tinggi,” tambah Hartati.

Di rumah tersebut, Deny tinggal bersama kakaknya yang saat ini Kelas XII di SMK Putik Kiswaran. Bagas ini juga yang mengangkat, memandikan, dan memakaian pakaian kepada Deny saat ke sekolah.

Sebelumnya, mereka berdua tinggal bersama neneknya. Namun, tidak ada yang abadi di dunia ini, nenek Deny meninggal 8 bulan lalu.
Sekarang, Deny tinggal serumah dengan Bagas. Sementara Hartati tinggal di rumah lain berjarak tiga langkah dari tempat tinggak Deny dan Bagas.

“Tidak tahu sekarang harus bagaimana, memang tidak ada yang mengantar. Kalau kakaknya keluar ya Deny sendirian saja di rumah,” lanjut Hartati.

Deny sendiri saat diajak ngobrol oleh MVoice menjawab dengan lancar. Saat ini kesibukannya hanya merawat burung kenari. Ia juga bingung bagaimana mau melanjutkan sekolah kalau tidak ada yang mengantar.

“Sudah lama merawat kenari, tapi belum sampai jualan. Cuma buat senang-senang saja,” tutup Deny.-