MALANGVOICE – Kapolres Malang, AKBP Yade Setiawan Ujung SH SIK MSi, mengatakan, saat ini umat Islam memasuki Ramadhan, bulan penuh magfiroh dan ampunan, sekaligus madrasah atau sekolah tempat merenung dan intropeksi, baik dalam kehidupan pribadi maupun sosial.
Pernyataan itu disampaikan pada safari Ramadhan di Masjid Alfalah, Kecamatan Tirtoyudo, Kabupaten Malang, Selasa (30/5). Hadir pada acara itu, Bupati, Komandan Kodim dan para tokoh agama Islam.
“Momen Ramadhan ini saya ajak bapak ibu sekalian jamaah solat isya dan taraweh, mari jadikan waktu untuk merenung tentang 3 hal, yaitu toleransi, radikalisme dan terorisme,” tuturnya.
Dalam hal toleransi, kata Ujung, dalam surat al Hujurat Allaj berfirma, manusia di bumi ini diciptakan bersuku-suku dan berbangsa-bangsa, dengan maksud untuk saling mengenal.
“Artinya, memang tidak diciptakan satu jenis/golongan saja. Untuk itu perlu toleransi, baik intern agama Islam, tapi juga antar agama. Radulullah bersabda, sebaik-baik manusia adalah yg paling bermanfaat bagi orang lain,” tutur Kapolres mengutip bunyi salah satu hadis.
Yang kedua, radikalisme, berasal dari kata radikal yang identik dengan kelompok yang menginginkan perubahan secara drastis, kaku, dan sering kali dengan menggunakan kekerasan. Titik kulminasi yg paling ekstrim dari radikalisme inilah yang bisa memunculkan yg ketiga yaitu terorisme.
“Terorisme, sesuai asal katanya, yaitu tindakan yang bertujuan menciptakan rasa takut kepada orang lain. Bapak ibu sekalian kita sebagai umat muslim tidak sepatutnya menjadi ancaman bagi orang lain, karena ajaran Islam itu rahmatan lil alamin,” tambahnya.
Ujung juga mengajak semua warga agar membentengi diri, keluarga, dan lingkungan kita ancaman intoleransi, radikalisme dan terorisme.
“Sehingga tidak ada lagi pemuda-pemuda kita yang terekrut menjadi pelaku tindak pidana teror. Saya mengajak para kyai, alim ulama dan tokoh agama untuk bersama menyampaikan pesan dakwah yang menyejukkan umat, sehingga situasi kamtibmas di wilayah kita aman dan kondusif,” pungkasnya.