Kapan Tahi Lalat Perlu Diangkat lewat Operasi?

Tahi lalat bisa diangkat dengan operasi (istimewa)

MALANGVOICE – Meski sepele, gangguan kulit seperti kutil dan tahi lalat membuat tidak nyaman. Tak semua tahi lalat berbahaya, tapi Anda perlu tahu kapan sebuah tahi lalat berbahaya dan perlu diangkat melalui operasi kecil.

Menurut seorang dokter spesialis kulit di Jalan Bromo, Klojen, dr Gunawan Budisantoso SpKK, tahi lalat sebetulnya jinak dan tak berbahaya, hanya saja terkadang memang bisa berubah menjadi ganas.

“Menjadi berbahaya jika terjadi perubahan struktur, misalnya warnanya berubah menjadi gelap, atau warnanya tidak homogen, tidak teratur, terasa gatal, dan kemerahan. Biasanya itu terjadi di usia sekitar 30 tahun. Apalagi kalau kemudian tahi lalat itu mudah berdarah. Sebaiknya segera periksa ke dokter,” paparnya kepada MVoice.

Perubahan struktur ini bisa jadi tak berbahaya dan hanya sebagai perubahan biasa, tetapi bisa juga, meski tak terlalu sering, berubah menjadi ganas bahkan menjadi kanker kulit atau melanoma.

“Ada juga yang kecil tapi sangat ganas, kadang-kadang bisa tidak terdeteksi. Kelihatannya tahi lalatnya cuma kecil, tapi ternyata kanker ganas. Terkadang, pasien pun tidak sadar jika tahi lalatnya berubah menjadi ganas,” tambahnya

Menurut Gunawan, pembesaran tahi lalat harusnya sangat terbatas. Seiring bertambahnya usia, tahi lalat memang semakin besar, tetapi pertambahannya normal saja, tidak terlalu besar. Intinya, bila memiliki tahi lalat dan sepertinya mengalami perubahan, sebaiknya dicek.

Dia menyarankan masyarakat perlu diwaspadai jika tahi lalat muncul setelah dewasa, apalagi kemudian melebar dari hanya satu titik menjadi beberapa titik.

Satu-satunya jalan untuk menghilangkan tahi lalat adalah dengan operasi. Tahi lalat sebaiknya diangkat atau dioperasi jika menimbulkan kecurigaan terjadi suatu keganasan.

“Ada kalanya seseorang minta tahi lalatnya diangkat hanya karena dia tidak suka. Tidak masalah asal sudah berkonsultasi dengan dokternya,” tutup dia.