Kanu dan Asri Dibunuh lewat 41 Adegan, Lalu Dibuang di Dengkol

Rekonstruksi pembunuhan Dengkol (Tika)
Rekonstruksi pembunuhan Dengkol (Tika)

MALANGVOICE- Muhammad Kanu dan Muhammad Asri, dua warga Pinrang yang dibunuh secara sadis dan mayatnya dibuang di Dengkol, Singosari, dihabisi menggunakan 41 adegan.

Fakta itu tergambar dalam rekonstruksi yang diperankan tiga tersangka yang sudah tertangkap, yakni Gagah Widiansyah (Widi), Saiful Ahmad (Ngowos) dan Dian Andreanto. Satu tersangka lagi, Muher, yang merupakan otak pembunuhan, memang masih buron.

Sebanyak 41 adegan itu diperankan empat orang (Muher digantikan orang lain) dalam rekonstruksi yang digelar siang ini, di lapangan tenis, Polres Malang.

Setiap adegan memperlihatkan betapa keji kedua korban itu dihabisi. Mulai dari nyawa Asri dihabisi di dalam mobil yang berhenti di kawasan Tosari, Pasuruan, oleh Widi, Ngowos dan Dian.

Hingga adegan tersadis yang dilakukan Muher yang memperlihatkan Kanu dipukul belakang kepalanya menggunakan batu hingga tersungkur. Kemudian, Kanu dipukul kembali bagian pelipisnya menggunakan batu yang sama.

Adegan 29 hingga 31 memperlihatkan ketika Muher menghantam dada Kanu menggunakan batu yang sama. Kemudian memuntir tangan kanan dan kiri korban ke belakang, hingga membuat kedua tangannya patah.

Setelah menganiaya korban, Muher beserta Ngowos yang masih berusia 17 tahun, mengangkat Kanu ke dalam mobil Avanza hitam N 548 DL, yang sudah berisi jenazah Asri.

Kekejaman Muher tak berhenti sampai di sini, melihat Kanu masih hidup, tersangka asal Kabupaten Malang itu melepas sabuk hitamnya dan menjerat leher korban hingga tewas. Selanjutnya kedua jenazah dibuang ke Dengkol.

“Kasus ini sudah ditetapkan sebagai pembunuhan berencana dan pencurian dengan kekerasan. Dikatakan berencana, karena ada pembagian tugas masing-masing tersangka, sebelum eksekusi,” jelas Kanit IV UPPA Polres Malang, Iptu Sutiyo, usia rekonstruksi yang berlangsung sekitar dua jam itu.

Tiyo menjelaskan, rekonstruksi bertujuan untuk mengetahui peran masing-masing tersangka. Hasilnya, Muher merupakan tersangka yang paling banyak perannya, disusul Ngowos.

“Muher ini otaknya dan sekarang masih DPO (Daftar Pencarian Orang), mohon doanya saja agar bisa segera tertangkap,” harapnya.