Kakek 90 Tahun, Sang Maestro Seni Payung Kertas Asal Kota Malang

Mengenal Sosok Mbah Rasimun

Mbah Rasimun pada Festival Payung Indonesia di Pura Mangkunegaran, Surakarta. (Istimewa)

MALANGVOICE – Usia tak membatasi seseorang untuk berkarya. Ungkapan tersebut amat pas disematkan pada sosok Mbah Rasimun. Pria berusia 90 tahun itu membuktikan bahwa usia senja bukanlah halangan untuk unjuk kreativitas.

Warga Jalan Laksamana Adi Sucipto Gang Taruna 3, RT 04, RW 03, Kelurahan Pandanwangi, Kecamatan Blimbing, Kota Malang, ini baru saja didapuk sebagai maestro seni payung kertas. Penghargaan ini diserahkan 17 September lalu, pada acara Penutup Festival Payung Indonesia di Pura Mangkunegaran, Surakarta, Jawa Tengah.

Mbah Rasimun mendapat penghargaan dari Sri Paduka Mangkunagoro IX Kasunanan Surakarta dan Mataya. Ini tidak lepas atas dedikasinya yang sangat tinggi dalam melestarikan seni dan budaya Indonesia.

Undangan terkait penghargaan ini kali pertama diterima putra Mbah Rasimun, Rusikin (38), dan Yuyun Sulastri dari Karya Bumi Ngalam (Kabunga) yang selama ini membantu pengembangan karya sang maestro. Keduanya lantas menyampaikan kepada Mbah Rasimun.

Mendengar kabar itu, Mbah Rasimun pun terbang ke Surakarta, menerima langsung menerima penghargaan tersebut. Meski tak lagi muda, di Surakarta Mbah Rasimun masih mampu menunjukkan kelihaiannya mengukir payung kertas di depan para khalayak.

Rusikin sang putra mengaku sangat bangga atas penghargaan yang diperoleh ayahnya.”Tentunya kami dari keluarga sangat berbangga Mbah Rasimun, bapak saya bisa mendapatkan penghargaan, dari Sri Paduka Mangkunagoro IX,” kata Rusikin.(Coi/Yei)