Jumlah Mahasiswa Tuna Netra di Indonesia Bertambah

Pelatihan soft skill oleh Pertuni di Guest House UB (Tika)
Pelatihan soft skill oleh Pertuni di Guest House UB (Tika)

MALANGVOICE – Jumlah tuna netra yang memilih melanjutkan pendidikan ke jenjang perguruan tinggi di Indonesia semakin bertambah, selama 11 tahun.

Berdasarkan data yang dimiliki oleh Pertuni (Persatuan Tuna Netra Indonesia), tahun 2006 lalu, jumlah penyandang tuna netra yang memutuskan menjadi mahasiswa mencapai 250 orang.

Hingga 2017, pencapaiannya meningkat tajam hingga 30 persen. Artinya, 325 tuna netra memilih untuk melanjutkan pendidikan.

“Pencapaiannya cukup bagus. Terutama di kota besar yang sudah mau menerima mahasiswa penyandang tuna netra,” kata Ketua Umum Pertuni, Aria Indrawati, Senin (6/3).

Aria menjelaskan, beberapa universitas negeri dan swasta di Indonesia sudah terbuka dengan mahasiswa tuna netra. Bahkan, tidak sedikit yang menyediakan fasilitas bagi penyandang disabilitas.

Dia menyebutkan, di Jakarta sudah ada 24 perguruan tinggi inklusi yang menerima mahasiswa berkebutuhan khusus. Beberapa kota besar seperti Medan, Surabaya, Yogyakarta dan Malang sudah menerapkan pendidikan inklusi.

“Di Malang ini ada tiga kampus, yaitu, UB, UM dan satu lagi kampus swasta saya lupa namanya,” kata dia, saat ditemui dalam pembekalan softskills bagi tuna netra, di Guest House UB.

Dia menjelaskan, meningkatnya jumlah tuna netra yang memilih menjadi mahasiswa tidak lepas dari usaha mereka yang senantiasa mengampanyekan bahwa mereka juga bisa memilih dan mendapatkan pendidikan tinggi.

“Kemampuan tuna netra juga tidak kalah dengan orang pada umumnya. Hanya saja masih ada yang belum bisa menerima,” tandas konselor pendidikan untuk Yayasan Mitra Netra itu.