Jukir Unitri Akhirnya Dilaporkan ke Polisi

Petrus Gleko. (Deny)
Petrus Gleko. (Deny)

MALANGVOICE – Mahasiswa Universitas Tribhuwana Tunggadewi (Unitri) Malang, Petrus Gleko, yang menjadi korban pemukulan dan mendapat ancaman dengan senjata tajam oleh juru parkir kampus, akhirnya lapor polisi.

Mahasiswa jurusan Ilmu Administrasi itu melapor ke Polsek Lowokwaru, kemarin sore, sekitar pukul 18.00 WIB, pasca dipukul pada 16.00 WIB, di areal parkir kampus. Mahasiswa pendatang itu pun mengisahkan kejadian buruk yang dialaminya.

Kala itu Petrus yang baru masuk ke kampus dimintai uang parkir oleh juru parkir tanpa seragam. Padahal, sesuai peraturan di Unitri, jelas tidak ada pungutan parkir bagi mahasiswa. “Saya peringatkan dia untuk paham peraturan. Sepertinya juru parkirnya orang baru,” katanya.

Kemudian sempat adu mulut, hingga Petrus akhirnya dipukul bagian belakangnya oleh oknum itu. Saat itu ada Kabiro Kerumah Tangaan, Andy Kristafi, yang menjadi saksi, namun tidak bisa melerai, karena ada yang membawa senjata tajam.

“Saya diajak duel fisik, tapi saya tidak mau. Mending duel otak saja,” lanjutnya. Kemudian ia langsung melapor ke Polsek Lowokwaru, dan pelaku berhasil diamankan malam itu juga.

Sementara Andy Kristafi menjelaskan, ada kesalahpahaman antara mahasiswa dan juru parkir. Ia juga menyatakan ada keteledoran dari pihaknya. “Waktu ada ribut itu saya ingin klarifikasi. Tapi buru-buru ada aksi pemukulan, saya melihat langsung,” katanya.

Kini, karena sudah ada laporan dari mahasiswa, Andy mengatakan, sepenuhnya menyerahkan pada polisi.

Kejadian premanisme oleh juru parkir ternyata tidak hanya sekali saja terjadi di Unitri. Ia juga menyangkal kisruh itu imbas dari kenaikan tarif parkir dari Rp 500 ke Rp 1000, yang sempat bergejolak beberapa waktu lalu.

“Sementara juru parkir kami liburkan sampai masalah itu selesai. Yang jelas itu bukan imbas dari kenaikan tarif, kami masih menggratiskan biaya bagi mahasiswa,” tutupnya.