Josss… Hero Tito Juara Dunia Baru Kelas Ringan WPBF!

Hero Tito (dua dari kiri) bersama Ketua KTPI Malang Raya, Ade d'Kross (tiga dari kanan) usai merebut Sabuk Emas Xanana 2016 dan gelar juara dunia kelas ringan versi WPBF.
Hero Tito (dua dari kiri) bersama Ketua KTPI Malang Raya, Ade d'Kross (tiga dari kanan) usai merebut Sabuk Emas Xanana 2016 dan gelar juara dunia kelas ringan versi WPBF.

MALANGVOICE – Sukses ganda diraih d’Kross Boxing Camp (BC) dalam Kejuaraan Tinju Dunia Sabuk Emas Xanana 2016, di Lospalos Gymnasium, Timor Leste, Minggu (27/11) malam.

Sasana kebanggaan warga Malang itu sukses mengawinkan gelar juara dunia versi World Professional Boxing Federation (WPBF), berkat kemenangan dua jagoannya yakni Hero Tito dan Rivo Rengkung.

Dewi Fortuna agaknya kembali menaungi Hero yang untuk kali kedua melakoni duel di Timor Leste. Kemenangan kembali diraih petinju 30 tahun itu saat menghadapi wakil Thailand, Thongchai Kunram, dalam partai kelas ringan 61,2 kg. Dari 10 ronde yang direncanakan, Hero hanya butuh delapan ronde untuk mengamankan kemenangan Technical Knock Out (T.KO).

Tanda-tanda kemenangan Hero sejatinya sudah terlihat sejak awal pertarungan. Sejak ronde pertama, petinju kelahiran 30 September 1986 itu sudah menggempur lawan dengan kombinasi pukulan jab dan straigt yang membuat Thongchai kelimpungan.

Pertahanan petinju asal Negeri Gajah Putih tersebut akhirnya rapuh juga ketika duel memasuki ronde kelima. Terkena pukulan uppercut Hero, Thongchai roboh dan sempat mendapat hitungan dari wasit.

Dari kiri, Ade d'Kross, Komisioner Dunia WBPF; Dante Al Mario, Mantan Presiden Timor Leste; Ramos Horta, Wasit Hamik dari Filipina; Alberto Yanesta dan wasit hakim dari Timor Leste, Philomeno Corea.
Dari kiri, Ade d’Kross, Komisioner Dunia WBPF; Dante Al Mario, Mantan Presiden Timor Leste; Ramos Horta, Wasit Hamik dari Filipina; Alberto Yanesta dan wasit hakim dari Timor Leste, Philomeno Corea.

Agresifitas Hero yang terus menyerang lawan akhirnya membuat sang rival lempar handuk ketika pertarungan menginjak ronde kedelapan setelah sempat dua kali roboh sebelumnya. Terlihat sekali Thongchai sudah kehabisan stamina.

Juri pun langsung memberi hasil kemenangan T.KO kepada Hero, yang otomatis membuatnya jadi juara dunia baru kelas ringan WPBF, sekaligus juara dunia tinju pertama dari Malang di era milenium baru.

Selain memenuhi ambisi merengkuh gelar prestisius tersebut, tentu saja kemenangan ini mengharumkan nama Indonesia di pentas internasional.

“Semua ini berkat dukungan dan doa seluruh masyarakat di Tanah Air, khususnya warga Malang tercinta. Terima kasih atas supportnya, sehingga saya dapat memenuhi ambisi merengkuh gelar juara dunia dan membawanya pulang ke Bhumi Arema,” tutur Hero bangga, usai laga.

Match maker alias penata tanding dari Thomas Americo Boxing Promotion, Joel Maria Pereira secara khusus memuji penampilan Hero. Joel mengaku memang sudah lama melirik Hero dan impiannya untuk mencetak juara dunia dari Malang kini telah jadi kenyataan.

“Sejak dulu impian saya memang ingin mengorbitkan petinju Malang ke jenjang dunia sebagai balas budi karena Malang telah membesarkan nama ayah saya, Thomas Americo,” terangnya antusias.

Joel sangat berterima kasih kepada Pemerintah Timor Leste dan masyarakat yang sangat antusias menyambut pertandingan ini.

Presiden kedua Timor Leste, Jose Manuel Ramos Horta, juga memuji penampilan Hero semalam.

“Very good,” ujar sang mantan presiden yang melihat pertandingan ini secara langsung di Lospalos Gymnasium dan bahkan menyerahkan Sabuk Emas Xanana kepada Hero.

Puas? Belum. Meski sudah memenuhi ekspektasi untuk menjadi juara dunia, kini gelar lain tengah diincar bapak dua anak tersebut. Tak main-main, kini Hero ingin merebut gelar juara dunia dari Daud ‘Cino’ Yordan yang notabene rekan sparing partnernya, belum lama ini.

Hal itu dipastikan langsung oleh owner d’Kross BC, Ir H Ade Herawanto MT yang bersama rombongan d’Kross dan KTPI turut mendampingi perjuangan Hero di Lospalos.

“Terkait duel menantang Daud Yordan bukan isapan jempol. Hal ini telah dijajaki oleh kedua kubu pelatih,” ujar pria yang juga Ketua KTPI Malang Raya tersebut.

Apalagi dengan kemenangan ini, tekad yang diserukan Walikota Malang HM Anton untuk kembali menjadikan Bhumi Arema sebagai barometer tinju nasional semakin mendekati realita.

“Alhamdulilah. Ini momentum yang tepat untuk memenuhi ambisi dan cita-cita tersebut. Dari sini, sudah waktunya kita mengembalikan kejayaan tinju Malang seperti dulu pernah kita rasakan,” tandas pria yang juga Kepala Dinas Pendapatan Daerah Kota Malang itu.

Sementara itu, sehari sebelumnya Rivo Rengkung yang juga membawa nama d’Kross BC-Thomas Americo BC lebih dulu meraih kemenangan meyakinkan saat menghadapi Anusom Chaisura demi mempertahankan gelar juara kelas ringan yunior 58,9 kg. Bahkan dia hanya butuh tiga ronde untuk menumbangkan lawan yang juga asal Thailand tersebut.