Jokowi Tepis Soal Isu Dirinya Komunis

Kajian Ramadhan PW Muhammadiyah Jatim di UMM

Joko Widodo

MALANGVOICE – Isu tentang faham komunis sempat disinggung Presiden Joko Widodo, Sabtu (3/6), saat menghadiri Kajian Ramadhan PW Muhammadiyah Jatim, di Dome UMM. Presiden ke-7 RI ini menampik soal bangkitnya faham yang dicetus Karl Marx tersebut.

Soal faham komunis, hal itu disampaikan Jokowi di akhir pidatonya. Belakangan ini, menurutnya, banyak isu beredar tentang bangkitnya komunis. Bahkkan dia menantang kepada siapapun yang mengetahui keberadaan adaya paham komunis, tunjukkan di mana pastinya.

”Banyak isu-isu tentang komunis bangkit, pertanyaannya di mana? kalau memang ada tunjukkan pada saya,” kata Jokowi.

Mantan Gubernur DKI Jakarta ini menambahkan, persoalan komunis juga sempat dikaitkan dengan dirinya sendiri. Bahkan, orang tuanya juga sempat dituding sebagai seorang yang menganut faham tersebut.

”Ini supaya clear. Saya juga dikait-kaitkan (soal komunis), ditarik pula orang tua saya, dan itu tidak logis,” ujarnya. Sebetulnya saya males menanggapi, tapi mumpung ada kesempatan ini, ya ngomong,” imbuhnya.

Jokowi kembali menagaskan, bahwa di masa kepemimpinannya, tidak ada bahkan tidak boleh ada faham komunis. Payung hukum yang melarang faham tersebut tumbuh di Indonesia, menurutnya, telah sangat jelas.

“Aturannya jelas, ada pada TAP MPRS Nomor 25 Tahun 1966,” beber dia.

Terlepas dari itu, Jokowi juga menegaskan perihal persekusi.
Persekusi, menurutnya, sangat berlawanan dengan asas-asas hukum negara Indonesia. Perorangan maupun organisasi apapun, menurutnya, dilarang main hakim sendiri.

”Apalagi atas nama penegakan hukum. Itu (persekusi) tidak boleh dan tidak ada, kita nantinya jadi negara barbar,” jelasnya.

Terkait persekusi, Jokowi telah memerintahkan Kapolri (Jenderak Polisi Tito Karnavian) untuk menindak tegas.

“Perseorangan atau dari kelompok manapun, segera hentikan (praktik persekusi) dan serahkan persoalan yang ada ke aparat hukum dan kepolisian,” pungkasnya.