Ini Evaluasi ICCCF Menurut Hanan

Tarian di ICCCF 2016 (tika)
Tarian di ICCCF 2016 (tika)

MALANGVOICE – International Celaket Cross Cultural Festival (ICCCF) 2016 yang digelar di Kampung Celaket, Kota Malang, sejak dibuka hingga menjelang penutupan, malam ini, berlangsung meriah.

Festival yang menampilkan aneka kesenian dari dalam dan luar negeri ini setiap harinya mampu menyedot ribuan penonton.

Praktis, selama lima hari sejak Selasa (25/10), kampung itu tidak pernah sepi dari pengunjung.

Meski begitu, menurut pelaksana ICCCF, Hanan Djalil, tahun ini pagelaran festival masih memiliki beberapa kekurangan.

Dia menilai, kekurangan itu terutama terletak pada ketepatan waktu seniman lokal Malang. Persoalan disiplin.

“Kebanyakan belum bisa menghargai waktu, berbeda dengan seniman luar daerah. Jadi mari berkaca pada mereka. Kekurangan kita cenderung meremehkan,” beber dia saat ditemui MVoice, beberapa menit lalu.

Meski masih memiliki kekurangan, namun dari segi penampilan, menurut Hanan, sudah mumpuni, dan ada progress dari tahun ke tahun.

“Kalau tampilan sudah bagus, sudah bisa berjajar dengan seniman dari luar daerah. Hanya saja kita kurang latihan,” tandas dia.

Penutupan festival malam ini, lanjut dia, diisi penampilan kolaborasi tari nasional dan tampilan penari kaliber internasional, Didi Nini Towok.