Ini Cerita Ulum, Korban Selamat Ledakan Mercon Bumiayu

M Bahrul Ulum masih terlihat lesu. (deny)

MALANGVOICE – M Bahrul Ulum (11), salah satu korban selamat dari ledakan petasan di Jalan Kiai Parseh Raya, Kelurahan Bumiayu, Kecamatan Kedung Kandang, Kota Malang, Minggu (25/10) malam.

Ia mengisahkan bagaimana bisa selamat dari ledakan. Saat itu, pukul 20.20 WIB, Ulum sedang menggendong adiknya, M Rizky, balita berusia 9 bulan. Ia menggendong adiknya bermain di sekitar rumah Nawardi.

Sementara Ulum bermain dengan adiknya, ia melihat Yuli, Yanto, Huda dan Samsul berada di dalam rumah sedang membuat petasan.

“Saya lihat mas Yuli memukul di bagian bawah untuk menutup mercon dengan kuningan. Saya lihat ada 35 kg bahan membuat petasan,” kata siswa kelas 5 SD itu.

Kemudian, ayah Ulum, Solihin menjemput kedua putranya karena sudah malam. Solihin lalu menggendong Rizky dan membawa pulang. Nahas, baru dua langkah akan menuju rumah, ledakan besar terjadi sekitar pukul 20.30 WIB.

Setelah ledakan terjadi, kondisi sekitar gelap. Ulum yang saat itu terpental. Ia berusaha merangkak keluar dari lokasi dan pulang ke rumahnya yang berjarak 10 meter dari lokasi ledakan. Sementara Solihin mencari Rizky yang lepas dari gendongannya.

“Saya gak kerasa luka, tapi ada darah di kepala dan kaki saya,” ucapnya sambil tergeletak di rumah saudaranya.

Warga yang mendengar langsung menuju lokasi ledakan di rumah Nawardi. Kakek Ulum, Hasan Basuni, tampak sibuk mencari cucunya yang balita terkubur di bawah reruntuhan bangunan.

Beruntung, saat itu Rizky menangis sehingga mudah diketahui. Rizky langsung dilarikan ke RS Panti Nirmala.

Ulum kini sedang memulihkan cidera di bagian kaki dan wajahnya akibat pecahan kaca.

Akibat musibah ledakan petasan, SD Negeri 4 Bumiayu sehari tadi diliburkan. Salah seorang guru, Purwito, mengatakan tidak ada siswa yang masuk karena takut ada ledakan susulan. Ini karena lokasi sekolah berada di depan rumah Nawardi.

“Waktu pagi memang akses ke sekolah ditutup karena olah TKP, apalagi kalau ada bahan peledak di sana. Akhirnya guru banyak mengunjungi Ulum,” papar Pur.

Belum diketahui sampai kapan sekolah libur. “Kalau besok suasana masih tegang, ya diliburkan lagi,” lanjutnya.

Saat ini, pita kuning polisi yang dipasang di lokasi rumah Nawardi sudah dilepas. Warga yang penasaran terlihat masih mendatangi rumah yang rata dengan tanah itu.