Ingin Ekonomi Tumbuh? Ini PR Pemerintah Versi OJK Malang

MALANGVOICE – Pertumbuhan perbankan, khususnya bank umum di Malang diprediksi akan sejalan dengan pertumbuhan ekonomi nasional dikisaran 5,5 persen.

Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Malang, Indra Krisna, mengatakan, pertumbuhan perbankan di wilayah OJK Malang bisa lebih bagus bila pemerintah bisa menyelesaikan dua pekerjaan rumah, gula rafinasi dan penambangan pasir.

“Pengadaan gula rafinasi import yang notabene lebih murah dan beredar di konsumen akan membuat gula lokal kalah bersaing. Dampaknya jelas akan menurunkan harga tebu sehingga petani merugi, jika merugi maka mereka akan kesulitan membayar pinjaman ke bank dan berdampak pada kesehatan perbankan,” urai Indra.

Menurutnya, pekerjaan rumah lain yang membutuhkan penanganan serius adalah dampak dari penutupan penambangan pasir di Lumajang. Proyek yang merusak lingkungan itu di sisi lain juga mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat.

Penghentian membuat masyarakat yang tadinya meminjam uang ke bank untuk membeli dump truck sebagai kendaraan operasional, kini mandeg karena dihentikan pemerintah.

“Jika pemerintah kemudian bisa mencarikan solusi dari permasalahan tersebut sehingga perekonomian masyarakat tetap bergerak, maka pertumbuhan ekonomi dan perbankan bisa sedikit di atas nasional,” jelas Indra.

Khusus untuk wilayah Malang, Indra mengatakan ada beberapa sektor yang prospektif di 2016 untuk menyerap kredit perbankan, diantaranya properti, otomotif, pertanian dan peternakan.

“Demand dari sektor properti masih sangat bagus. Penjualan perumahan terlihat bergairah. Bisa dilihat dari banyaknya developer baru bermunculan. Yang patur diwaspadai adalah fenomena bubble. Dimana pembeli properti ternyata para spekuan. Ketika harga naik, para spekulan ini kemudian ramai menjual kembali sehingga harga properti anjlok,” urai dia panjang lebar.

Sektor lain yang juga menjanjikan bagi perbankan adalah kemaritiman, pertanian dan peternakan menyusul adanya inisiasi dari OJK untuk mempermudah akses para nelayan, petani, maupun peternak ke layanan perbankan.

“Untuk nelayan, program inisiasi OJK adalah jaring, bagi petani ada asuransi pertanian. Keduanya sudah berjalan. Untuk Jaring dikelola Jamkrindo, sedangkan pertanian digarap Jasindo. Khusus peternakan, saat ini sedang dalam tahap survey, dan diharapkan bisa berjalan di tahun ini,” pungkas dia.