Ingin Berkontribusi, Begini Pengakuan Gadis Cantik ‘Relawan Nebeng Ngalam’ Ini

Gita Nur Pratiwi rela menjadi relawan untuk membantu masyarakat Kota Malang. (Gita for MVoice)
Gita Nur Pratiwi rela menjadi relawan untuk membantu masyarakat Kota Malang. (Gita for MVoice)

MALANGVOICE – Mogoknya angkot sejak Senin (6/3) lalu membuat warga berbondong-bondong menjadi ‘Relawan Nebeng Ngalam’. Kepedulian kepada pengguna jasa angkutan umum yang terlantar, juga ditunjukkan Gita Nur Pratiwi.

Berbekal Toyota Agya dengan nomor polisi W 617 A, dia bersedia mendaftar sebagai relawan. Bersama seorang temannya, Arief Ashari, Gita mendaftar ke posko relawan di Digital Lounge, kemarin (8/3), dan langsung mulai menjalankan aksinya.

“Tidak sendirian, tapi ajak teman karena aku bukan asli Malang, biar enggak nyasar di jalan,” ungkap gadis cantik asal Gresik ini.

Keikutsertaannya sebagai relawan tak lepas dari keinginan berkontribusi. Sebagai mahasiswa pendatang, Gita ingin memberikan manfaat kepada kota tempat dia menempuh pendidikan.

Gita Nur Pratiwi (kiri) tengah mengantar para pelajar Kota Malang. (Gita for MVoice)
Gita Nur Pratiwi (kiri) tengah mengantar para pelajar Kota Malang. (Gita for MVoice)

Ia tidak ingin sekadar mengeluh menghadapi berbagai dinamika sosial yang terkaji akhir-akhir ini di bhumi Arema. “Daripada cuma mengeluh mengahadapi yang terjadi sekarang, lebih baik kontribusi konkret seperti ini,” ucapnya.

Menurut mahasiswi Ilmu Komunikasi Universitas Brawijaya ini, kebaikan harus dimulai dari diri sendiri. Dia yakin, tindakan sekecil apapun, dampaknya bisa amat besar bagi orang-orang di sekitar.

Melalui kegiatan ini, lanjut Gita, secara tidak langsung relawan juga memberikan pendidikan karakter. “Bisa jadi memotivasi adik-adik kita, yakni siswa yang diberi tumpangan. Melalui yang dicontohkan ini ada pendidikan karakter, the world full of good people if you can’t find one, be one,” tandasnya.

Dengan berbagai pertimbangan itu, Gita mengaku tidak takut menghadapi risiko negatif, mengingat dirinya seorang perempuan. Sebab niatnya tulus, hanya untuk membantu sesama.

Sebaliknya, dia cukup terenyuh dengan banyaknya jumlah relawan. “Sumpah saya salut sama warga Malang. Mau tua, mau muda, mereka punya semangat besar untuk berbagi sesama,” pungkasnya.