Inflasi Kota Malang Hingga Oktober 2015 Sebesar 0,03 Persen

MALANGVOICE – Atas kinerja dan analisa yang baik di bidang ekonomi, Pemerintah Kota Malang melalui Bagian Perekonomian, pada Oktober 2015 berhasil menekan angka inflasi hingga 0,03 persen.

Berdasar data Badan Pusat Statistik (BPS), laju inflasi di Kota Malang cenderung positif dari waktu ke waktu. Pada Oktober 2014, angka inflasi berada di kisaran 0,4 persen dan melonjak naik pada dua bulan setelahnya, yakni 1,51 persen. Pada November dan menutup 2014 dengan angka inflasi 2,72 persen (Desember).

Mengawali 2015, keadaan ekonomi Kota Malang membaik, dengan tingkat inflasi sebesar 0,04 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) 119,21. Meski angka inflasi sempat fluktuatif, namun tidak terlalu signifikan, bahkan pada Oktober 2015, angka inflasi sangat fantastis, sebesar 0,03 persen dengan IHK 121,83.

Jika diamati, laju inflasi year on year untuk Oktober 2015 terhadap Oktober 2014, angkanya sebesar 6,61 persen. Sedangkan tingkat inflasi pada periode yang sama di 2013 dan 2014 masing-masing 0,16 persen dan 0,4 persen, dengan tingkat inflasi kumulatif pada 2013 sebesar 7,1 persen dan 2014 sebesar 3,71 persen.

Artinya, dari 2013 hingga 2015 Kota Malang berhasil menekan angka inflasi dengan baik.

Pantauan BPS Kota Malang, inflasi 0,03 persen terjadi karena adanya kenaikan IHK dari 121.79 pada September 2015 menjadi 121.83 pada Oktober 2015. Angka inflasi itu dipicu beberapa komoditi seperti tomat sayur, tongkol pindang, pasir, bawang merah, tukan bukan mandor, bawang putih, cat tembok, kentang, wortel dan lemari es.

Sedangkan beberapa komoditi yang menghambat inflasi bulan Oktober di antaranya seperti cabe rawit, telur ayam ras, daging ayam, semen, minyak goreng, bayam, emas perhiasan, jagung manis, kecambah dan ketimun.

Memang, selama beberapa bulan terakhir komoditi daging dan telur ayam ras mengalami fluktuasi harga. Selain itu tidak seimbangnya pasokan dan permintaan terhadap komoditi itu, mengenai hak ada terjadinya instabilitas harga.

Terkait IHK, angka di Kota Malang bulan Oktober 2015 dengan angka 121,83 sedangkan angka IHK nasional sebesar 121,57 dan IHK Jawa Timur 120,62.

IHK sendiri merupakan salah satu indikator ekonomi yang sering digunakan mengukur perubahan harga (inflasi atau deflasi) di tingkat konsumen, khususnya pada daerah perkotaan. Perubahan IHK dari waktu ke waktu menunjukkan pergerakan harga dari paket komoditas yang dikonsumsi rumah tangga dan Indonesia mengukur inflasi dari persentase perubahan IHK. (adv)