Imlek Meriah, Direktur Matos Ingat Gus Dur

Direktur Matos, Fifi Trisjantie (tengah) bersama raja dan ratu. (fia)

MALANGVOICE – Kemeriahan Imlek di berbagai sudut kota terasa sangat kental. Hotel, dealer otomotif, hingga pusat perbelanjaan ikut merayakan tahun baru Cina. Salah satu mall yang menyedot perhatian masyarakat saat Imlek adalah Matos.

Sejak delapan tahun lalu, mall tersebut secara rutin menggelar kegiatan parade Imlek. Barongsai, leang leong, raja, ratu, putri dan pangeran kerajaan berjalan beriringan dari jalan Bandung dan finish di depan Matos dikawal oleh pasukan berkuda. Awalnya, hanya warga sekitar Matos yang menikmati sajian tersebut. Namun seiring berjalannya waktu, animo semakin besar bahkan gaungnya terdengar hingga ke Kabupaten Malang.

Direktur Matos, Fifi Trisjantie menjelaskan parade dan pertunjukan barongsai merupakan agenda utama di Matos setiap Imlek. Tahun ini merupakan kali kedelapan mall tersebut menggelar pertunjukan barongsai.

“Setiap tahun animo masyarakat yang menonton semakin besar. Karena itu kita selalu usahakan untuk semakin baik dari waktu ke waktu. Seperti kali ini, kita bekerjasama dengan mahasiswa UM yang tampil mempertontonkan tarian khas Cina,” urai dia.

Perempuan yang juga Ketua Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) Malang itu mengatakan, kemeriahan Imlek tersebut tidak lepas dari peran Gus Dur yang menghapuskan diskriminasi terhadap kaum Tionghoa. Sehingga perayaan tahun baru Cina yang dulu dilarang, kini bisa diterima oleh masyarakat.

“Imlek bisa semeriah ini, tentu kita sangat berterima kasih kepada Gus Dur. Beliau yang membuat etnis minoritas dihargai di masyarakat Indonesia,” pungkasnya sembari tersenyum.