Ibu Korban AirAsia QZ8501 Tak Pernah Tahu Anaknya Tewas

Kakak Sutjipto, Sujono (deny)

MALANGVOICE – Ibu dari Rudy Sutjipto, korban AirAsia QZ8501, yang hilang pada 28 Desember 2014 lalu, ternyata belum mengetahui anak, menantu dan dua cucunya tewas, hingga saat ini.

Menurut kakak Rudy, Sujono, ibunya yang saat ini berumur 95 tahun dikhawatirkan syok dan terganggu kesehatannya, bila mengetahui anak terakhirnya tewas mengenaskan.

“Ibu saat ini dirawat di rumah sakit. Kalau diberitahu tentang Rudy dan keluarga, kami khawatir beliau langsung syok,” katanya.

Karena alasan itu, pria 68 tahun itu tak ingin menerima asuransi yang diberikan AirAsia sebesar Rp 1,25 miliar. Pihaknya, lanjut Jono, panggilan akrabnya, saat ini tengah mengupayakan tuntutan bersama 30 anggota keluarga AirAsia yang lain.

Tuntutan itu, kata dia, terkait pesawat Airbus yang digunakan AirAsia, ternyata memang tak laik terbang.

“Kami sudah ke Eropa, ditemani dua pengacara, Stewart’s Law (Inggris) dan Wisner Law Firm (USA), untuk menuntut pihak Airbus, karena pesawat yang digunakan waktu itu (QZ8501) sudah 9 kali rusak,” paparnya.

Kini, Sujono beserta keluarganya, hanya bisa berdoa dan berharap Rudy Sutjipto yang pergi bersama kedua anak, Kevin Alexander dan Cindy Clarissa beserta istri tercintanya, Lindawati, tenang di Surga.

“Semoga mereka bisa damai di sana,” doanya.