Hore, Ada Program Belajar di Australia Gratis untuk Guru Inklusi

Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jatim, Dr Saiful Rachman (kanan), didampingi Dewanti Rumpoko dan Kepala Dinas Pendidikan Kota Batu Dra Mistin saat menghadiri pembukaan O2SN dan FLS2N PKPLK Jatim di Hotel Selecta Kota Batu, Rabu (3/8). (Aziz Ramadani)

MALANGVOICE – Pemerintah Provinsi Jawa Timur melalui Dinas Pendidikan mendorong guru-guru inklusi atau berkebutuhan khusus, tingkatkan kompetensi di Australia. Seluruh biaya bakal ditanggung Negeri Kangguru dalam program short course.

Hal ini diungkapkan langsung Kepala Dinas Pendidikan Pemprov Jatim, Dr Saiful Rachman, dalam kesempatannya membuka gelaran Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN) dan Festival dan Lomba Seni Siswa Nasional (FLS2N) Pendidikan Khusus dan Pendidikan Layanan Khusus (PKPLK) Jatim 2017. Saiful mengimbau agar guru inklusi untuk terus meningkatkan kompetensinya. Pemprov Jatim buka peluang seluas -luasnya bagi guru yang ingin belajar di Australia.

“Sudah tahun ketiga kami bekerjasama dengan Australia. Setiap tahun ada 20 sampai 30 slot guru dikirim dan biaya gratis,” kata Saiful.

Program ini, masih kata Saiful, berkelanjutan dengan menggandeng universitas dan Non-Governmental Organization (NGO) alias LSM di Australia. Diantaranya, Queensland University of Technology (QUT) Australia, Autism Association of Western Australia, dan lembaga khusus tuna netra dan tuna rungu.

“Aplikasi hasil nanti kembali lagi ke Jatim. Dari pihak Australia juga akan memantau lalu dievaluasi,”
pungkasnya.

Karena program ini ditanggung penuh pihak Australia, maka pihaknya mengimbau para guru inklusi proaktif. Sebab, jika guru pasif dan tidak mau mengembangkan diri tidak akan mudah terjaring program ini.

“Ada beberapa syarat yang harus dipenuhi guru untuk bisa belajar di Australia, selain kemampuan bahasa Inggris,” pungkasnya lagi.


Reporter: Aziz Ramadani
Editor: Deny Rahmawan
Publisher: Yuliani Eka Indriastuti