Hidupkan Budaya Dolanan lewat Festival Padang Bulan ing Malang Lawas

Pagelaran Festival Padang Bulan ing Malang Lawas
Pagelaran Festival Padang Bulan ing Malang Lawas

MALANGVOICE – Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Malang selama dua hari ke depan menggelar acara bertajuk ‘Padang Bulan ing Malang Lawas’ di Taman Krida Budaya Jawa Timur (TKBJ), Jalan Soekarno-Hatta.

Festival ditujukan untuk melestarikan budaya tempo doeloe melalui serangkaian lomba, seperti Gobak Sodor, Egrang Estafet, Dakonan, dan diproyeksi sebagai acara tahunan.

Pagelaran Festival Padang Bulan ing Malang Lawas2

Kemajuan teknologi yang melahirkan generasi gadget, ditambah jam belajar siswa yang makin padat, membuat anak-anak saat ini kurang memiliki jam bermain dengan leluasa, sehingga perlu direfresh dengan permainan tempo doloe yang mampu menumbuhkan rasa kebersamaan dan gotong royong.

Wakil Wali Kota Malang, Sutiaji, dalam kesempatan itu mengatakan, acara ini memiliki nilai filosofi sangat tinggi, karena makna arti dolanan bagi kehidupan warga Malang yang mengajarkan nilai-nilai sportifitas di dalamnya.

“Globalisasi dan keterbukaan informasi menyebabkan akulturasi budaya dan asimilasi budaya, dan itu tidak bisa dihindarkan, sehingga acara ini bisa menjadi penangkal,” kata Sutiaji.

Pagelaran Festival Padang Bulan ing Malang Lawas3Acara seperti ini, lanjut dia, sudah dirintis di Jember dan Banyuwangi, namun Malang yang memiliki kekhasan budaya harusnya bisa menghadirkan suasana yang lebih meriah dan megah pada tahun berikutnya.

“Ke depan kuantitas dan kualitasnya harus ditambah, sehingga bisa berekspansi lebih jauh dan meluas,” bebernya.

Tak hanya itu, ia juga berpesan agar kuliner khas Malang terus digali dan tugas Disbudpar adalah menginventarisir sehingga bisa dijadikan kekuatan bagi daya tarik wisatawan.

“Festival ini sangat luar biasa dan saya harap bisa menjadi even andalan tahun mendatang,” ungkapnya.

Sementara itu, Kepala Disbudpar, Ida Ayu Made Wahyuni, mengatakan, festival ini dimeriahkan berbagai lomba yang berkaitan dengan dolanan dan tembang lawas.

“Acara selama dua hari ini merupakan yang pertama kali dan kami berharap bisa meriah lagi tahun depan,” kata Ida Ayu.