HGC Malang Kampanye ‘Merdeka dari Sampah’

MALANGVOICE – Memperhatikan issue solver terhadap permasalahan lingkungan menjadi tujuan komunitas peduli lingkungan, Hilo Green Community Malang (HGC Malang), yang kali ini bergerak dengan aksi nyata bertema ‘Merdeka dari Sampah’, dengan mengadakan kampanye kepedulian sosial ke sekolah-sekolah di Malang, mengangkat tiga permasalahan sampah, yakni plastik, kertas dan makanan sisa.

Merdeka2

Kampanye peduli lingkungan mengangkat permasalahan limbah makanan sisa (food waste) kemarin dilaksanakan di SMPN 2 Malang. Komunitas ini ingin menyadarkan masyarakat bahwa tidak hanya sampah dari plastik, kertas, dan limbah sisa rumah tangga, tapi juga sampah sisa makanan yang berdampak negatif bagi kita.

Merdeka3

Karena sisa-sisa makanan yang telah menjadi sampah itu mengandung zat metan yang berbahaya bagi manusia dan lingkungan, dapat menimbulkan masalah global warming. HGC Malang mengajak siswa SMPN 2 turut menggalakkan aksi peduli lingkungan, melalui penerapan pada kehidupan diri sendiri. Karena 30-40 persen makanan yang ada di dunia terbuang sia-sia (survei The Chicago Council on Global Affairs), sementara masih banyak orang kekurangan makanan.

Merdeka4

Acara berbagi pengetahuan tentang sampah dan pembuatan kompos limbah sisa makanan itu diisi Cordella Fidelia (Miss Earth Indonesia Water 2015) dan Zulfina Chusnataini (Duta Hilo Sulawesi Tenggara) selaku pemateri kampanye Merdeka dari Sampah HGC Malang.

Merdeka5

Selain memberi pengertian apa itu food waste, Cordella menerangkan dampak dan cara penanggulangan limbah sisa makanan kepada siswa-siswi SMPN 2 Malang. Menurutnya, dampak limbah sisa makanan dapat menimbulkan polusi tanah, udara, air dan lingkungan.

“Saya berharap siswa-siswi dapat saling mengingatkan sesama untuk menjaga kebersihan air, tanah, udara dan lingkungan dari sampah dan polusi yang kebanyakan diakibatkan manusia,” tuturnya.

Pada kesempatan itu juga disampaikan tips untuk mengurangi sampah makanan oleh Zulfina, yakni mengambil porsi makan secukupnya, saling berbagi makanan (sharing) dan memanfaatkan limbah makanan (organik) sebagai bahan untuk membuat kompos.

Respon positif pun dilontarkan guru pembimbing mengenai lingkungan, Zunif. “Ini kegiatan positif yang perlu dipupuk dan dikembangkan lagi. Saya bangga dengan Hilo Green Community, generasi muda yang peduli lingkungan. Mudah-mudahan kerjasama ini membawa berkah,” harapnya. Ia juga berharap kegiatan seperti ini diadakan setiap bulan dan berkelanjutan.