Harga Turun, Konsumsi BBM Non Subsidi Naik

SPBU di kawasan Pepen, Kabupaten Malang yang menjual pertalite (fia)

MALANGVOICE – Pasca penurunan harga secara berturut-turut, konsumsi sejumlah bahan bakar minyak (BBM) non subsidi wilayah Malang Raya mengalami kenaikan sebesar 18 persen.

Assistant Manager External Relation PT Pertamina (persero) Marketing Operation Regional V, Heppy Wulansari, memaparkan, kenaikan 18 persen terlihat pada BBM jenis pertalite dan pertamax. Dimana dari konsumsi rata-rata 75 KL per hari, naik menjadi 88 KL per hari.

“Kenaikan konsumsi bbm sebesar 18 persen juga terjadi pada Pertamax,” ucap Heppy.

Menurutnya, penurunan harga pertalite membuat selisih harga bahan bakar dengan RON 90 itu semakin tipis dengan premium ber-RON 88. Saat ini, pertalite dijual Rp 7.300 per liter sedangkan premium Rp 7.050 per liter.

Heppy menjelaskan, pertalite secara performa lebih bagus karena oktannya lebih tinggi ketimbang premium. Namun dari segi harga tidak berbeda jauh dengan BBM bersubsidi itu, sehingga penurunan harga merangsang mampu merangsang pemilik kendaraan beralih ke pertalite.

“Peningkatan 18 persen ini cukup tinggi dan kami harapkan konsumen yang beralih dari premium dapat terus loyal terhadap produk pertalite karena secara performa lebih oke dibandingkan premium,” urai Heppy.

Di wilayah Malang Raya, saat ini ada 40 SPBU dari 75 SPBU yang sudah menyediakan pertalite.