Guru SD Tersambar KA Dimakamkan di Trenggalek

Kondisi korban di kamar mayat. (deny)
Kondisi korban di kamar mayat. (deny)

MALANGVOICE – Wiwik Winarni (53) seorang guru SDN 3 Ciptomulyo, yang tewas tersambar kereta api, pagi tadi, akan dimakamkan di Bendo, Trenggalek, tempat lahirnya. Hal itu disepakati keluarga saat ditemui di RS Saiful Anwar, Kamis (3/11).

Jasad Wiwik rencananya akan dibawa menggunakan ambulans dari PGRI Kota Malang usai dimandikan. “Di sini karena tidak ada keluarga, jadi biar di Trenggalek saja,” kata keponakan korban, Ida.

Selanjutnya, nasib keempat anak korban akan diserahkan pada keluarga dekat Wiwik. “Anaknya mungkin bisa ikut saya atau mbah,” tambah Ida.

Menurut rekan seprofesi korban, Andri Murdilianto, korban diketahui berjalan sendiri usai mengikuti pertemuan wali murid di sekolah anaknya, SMKN 1, yang berjarak tak jauh dari SDN 3 Ciptomulyo.

Entah mengapa, korban tidak melihat dan mendengar teriakan warga ada kereta api yang melintas.

“Saya dikabari orang langsung lari ke lokasi, bu Wiwik saat itu sudah di pinggir rel dalam kondisi meninggal,” ujarnya.

Rekan seprofesi Wiwik Winarni. (deny)
Rekan seprofesi Wiwik Winarni. (deny)

Perlintasan itu, kata Andri memang berbahaya, selain jalannya menanjak juga tak ada palang dan petugas. Dalam setahun terakhir dikabarkan sudah ada dua nyawa melayang di sana.

“Biasanya ada warga yang teriak kalau ada kereta api, karena memang di situ sangat berbahaya,” tandasnya.

Wiwik tewas mengenaskan tersambar kereta api di perlintasan Ciptomulyo. Ia mengalami luka parah di kepala dan kaki kanan.