Gesekan Usai Pertandingan, Panpel Berharap Arema Tidak Disanksi

Ketua Panpel Arema, Abdul Haris.

MALANGVOICE – Laga lanjutan TSC A 2016 antara Arema Cronus kontra Pusamania Borneo FC (PBFC) di Stadion Kanjuruhan, Kepanjen, Kabupaten Malang, semalam (20/8), sempat diwarnai gesekan yang terjadi usai pertandingan.

Sejumlah oknum Aremania masuk ke pinggir lapangan dan mengejar salah seorang asisten wasit ketika memasuki ruang ganti. Sempat terjadi upaya pemukulan kepada asisten wasit itu. Hanya saja petugas steward sigap meredakan suasana.

Upaya pemukulan pada asisten wasit itu seketika berubah menjadi saling dorong antara steward dan Aremania. Beruntung, kejadian itu tidak melebar dan berbuntut panjang.

Ketua Panpel Arema, Abdul Haris, menyesalkan insiden itu. Kendati demikian, dia bersyukur semua masalah bisa diselesaikan dengan jalan damai.

“Insiden terakhir itu terjadi karena salah komunikasi satu sama lain. Sudah diselesaikan, semua saling memaafkan. Tidak ada dendam di kedua pihak, Aremania dan steward solid,” tegasnya.

Dia menyebut, kejadian itu merupakan buntut dari ketidakpuasan atas kepemimpinan wasit. Dalam laga itu, wasit dinilai beberapa kali mengambil keputusan kontroversi, di antaranya ketika menganulir gol Cristian Gonzales pada menit 65.

“Saya pikir ini wajar ada emosi sesaat jika melihat suasana pertandingan seperti itu. Saya berterima kasih karena selama pertandingan Aremania bisa kondusif,” tambahnya.

Kepala UPTD Stadion Kanjuruhan itu berharap, Arema tidak mendapat sanksi atas insiden kecil usai pertandingan itu. Menurutnya, gesekan yang meletus tidak mengganggu jalannya pertandingan karena terjadi saat laga berakhir, serta sudah diselesaikan bersama.

“Indikasi sanksi saya tidak tahu, karena saya tidak tahu pengawas pertandingan mencatat itu atau tidak. Saya berharap tidak ada sanksi. Selanjutnya saya ingin Aremania jangan terpancing, karena ini bisa merugikan klub dan suporter,” pungkasnya.