Gara-gara Saling Pandang, Dua Orang Kritis Tertebas Senjata Tajam

Ilustrasi bacokan (Anja)
Ilustrasi

MALANGVOICE – Empat orang di Desa Sekarbanyu, Kecamatan Sumbermanjing Wetan, Kabupaten Malang menderita luka bacok akibat sabetan senjata tajam, Minggu (19/2) malam.

Mereka adalah Gisan (55), Yadi (46), Sugeng (29) dan Maryono (39). Bahkan, Gisan dan Sugeng yang merupakan bapak anak ini menderita luka parah.

Bentrok yang terjadi di lokasi kontes miniatur truk di depan balai desa setempat ini sebenarnya dipicu oleh persoalan sepele.

Kapolsek Sumbermanjing Wetan, AKP Agus Murdiyanto, saat di lokasi kejadian, Gisan yang saat itu menjadi penonton beradu pandang dengan salah satu peserta, Yadi.

“Saat itu Yadi sedang nyeting sound sistem miniatur truknya. Gisan merasa Yadi terus memandangi dia. Terus si Gisan merasa tersinggung karena dipandang lekat,” kata dia saat ditemui, Senin (20/2).

Gisan yang terpancing emosinya karena dipandang ini langsung mendatangi Yadi.

Keduanya sempat terlibat adu mulut. Hingga Gisan menampar Yadi.

Tidak terima dengan tindakan Gisan, Yadi balas menampar. Keduanya terlibat aksi saling tampar. Kepala Desa Sekarbanyu, Suwarji sempat turun tangan melerai keduanya.

“Setelah dilerai itu Gisan sebenarnya sudah redam emosinya. Tapi dihasut oleh Sugeng, anaknya,” imbuh dia.

Keduanya bahkan sempat mencari Yadi ke rumahnya, namun tidak menemukan si tuan rumah. Pasalnya, Yadi bertamu ke rumah saudaranya, Maryono (39). Suwarji harus kembali turun tangan untuk meredam amarah Gisan.

Namun Sugeng kembali berhasil membakar amarah Gisan. Bapak dan anak ini kembali mencari Yadi ke rumahnya. Namun kali ini Yadi sudah bersiaga bersama Maryono.

Saat Gisan dan Sugeng , bentrok pun tidak bisa dihindari. Empat orang ini saling serang dengan beraneka jenis senjata tajam. Baru berhenti setelah Gisan dan Sugeng mengalami luka parah.

“Informasi yang kami dapatkan, Gisan dan Sugeng yang pertama menyerang dengan senjata tajam. Sementara Yadi dan Maryono membela diri,” imbuh dia.

Pasca bentrok Gisan dan Sugeng dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kanjuruhan Kepanjen, karena lukanya sangat parah.

Sementara Yadi dan Maryono dibawa ke Rumah Sakit Bala Keselamatan Bokor Turen. Luka keduanya relatif lebih ringan.

Mengantisipasi bentrok yang lebih besar, polisi sempat mengirimkan personel pengamanan di Desa Sekarbanyu.

Hal ini dilakukan karena khawatir kerabat kedua belah pihak akan terpancing melakukan aksi balasan.

“Kasus ini sekarang masih kami dalami. Rencananya akan dilimpahkan ke Polres Malang untuk mengindari hal yang tidak diinginkan,” tandas dia.