Gandeng Instansi Terkait, RSI Aisyiyah Lebih Tanggap Bencana

Penandatanganan nota kesepakatan di RSI Aisyiyah Malang oleh Direktur RSI Aisyiyah (fia)

MALANGVOICE – Hari ini, bertempat di aula Ahmad Dahlan, digelar penandatanganan nota kesepakatan bersama diadakannya layanan kesehatan yang sinergis di saat bencana di Malang Raya antara RSI Aisyiyah Malang dengan jajaran stakeholder dan instansi eksternal RSI Aisyiyah Malang yang terkait.

Stake holder terkait adalah Polresta Malang, Polres Kabupaten Malang, Polres Kota Batu, BPBD Kota Batu, BPBD Kabupaten Malang,MPKU Kota Malang, MPKU Kab Malang, Dinas Kesehatan Kota Batu, Dinkes Kota Malang, LPB Kota Batu, LPB Kab Malang, LPB Kota Malang, HPCRED, PP MDMC dan Kelurahan Kasin.

Direktur RSI Aisyiyah, dr Hartojo Sp PK (K), menjelaskan, melalui kerjasama tersebut nantinya penanganan terhadap kebencanaan bisa lebih efisien.

Setelah nota kesepakatan, tindak lanjut yang akan dilakukan adalah pembentukan leader operasional yang nantinya akan mengondisikan berbagai hal mulai logistik, keuangan dan hal yang terkait penanganan kebencanaan.

“Intinya yg dikedepankan Kebersamaan, hadir, keterbukaan dan ikhlas,” kata Hartojo.

Ia menuturkan, tidak ada personel dari rumah sakit yang akan dikhususkan ke tim penanganan bencana. Sebab nantinya semua petugas diwajibkan untuk ambil bagian di dalamnya. Namun nantinya akan ada petugas yang sifatnya sukarelawan

“Kalau statusnya sukarelawan, tidak wajib. Sukarelawan ini bisa dari dalam rumah sakit atau dari luar,” imbuhnya.

Kepala BPBD Kabupaten Malang, Bagyo Setiono menambahkan, kerjasama dengan semua pihak harus ditindak lanjuti dengan serius. Pasalnya selama ini seringkali penanganan kebencanaan mengalami kekurangan, salah satunya back up tenaga.

“Dengan kerjasama ini, apabila terjadi sesuatu penindakannya bisa lebih cepat,” kata Bagyo.

Bagyo menuturkan, kerjasama dengan RSI Aisyiyah sudah dilakukan sebelumnya. Sehingga langkah lanjutan dari penandatanganan nota kesepakatan bukan lagi koordinasi tetapi lebih ke teknis operasional.

“Jika ada bencana massal, bisa langsung bergerak,” tukas Bagyo.