FPMDI: Anggota Dewan Pers Harus Paham Media Digital

Budi (kiri) bersama Kepala Badan Ekonomi Kreatif, Triawan Munaf.

MALANGVOICE-Terkait pencalonan anggota Dewan Pers yang akan habis waktunya, Februari 2016, Forum Pimpinan Media Digital juga menyikapi pengumuman dari Badan Pekerja Pemilihan Anggota (BPPA) Dewan Pers yang akan melakukan seleksi calon anggota Dewan Pers masa bakti 2016-2019.

Forum Pimpinan Media Digital mengusulkan, calon anggota atau kandidat Dewan Pers harus berasal dari unsur wartawan, unsur pimpinan perusahaan pers, dan unsur tokoh masyarakat.

“Kami ingin anggota Dewan Pers di masa datang adalah orang yang mengerti dan memperjuangkan media digital,” jelas SS Budi Rahardjo, Ketua Umum Pimpinan Media Digital.

Budi melihat, media digital saat ini masih dianggap anak bawang atau anak tiri yang kurang diperhatikan. Padahal realitasnya, media tradisional mulai beralih dan melebarkan pola bisnisnya ke media digital.

Dewan Pers sendiri, sorot Budi, webnya saja sudah ketinggalan zaman. “Website Dewan Pers tidak up to date data wartawan yang sudah ikut kompetensi,” kritiknya.

Forum Pimpinan Media Digital melihat Dewan Pers merupakan institusi yang kerap menjadi penengah atau terkadang menjadi mediator tatkala unsur pers bersinggungan dengan pihak-pihak lain. Tapi belum mau mengurusi dan membantu mencari jalan keluar untuk masalah dan SDM media digital.

Untuk itu Forum Pimpinan ‘Metal’ ingin sosok anggota Dewan Pers yang compatible di era teknologi internet, dimana arus informasi memungkinkan setiap orang menjadi konsumen dan produsen informasi. Perubahan dramatis pola komunikasi manusia ini perlu disikapi Dewan Pers yang berisikan orang yang ikut mengedepankan potensi media digital.

“Eksistensi media digital perlu diperhitungkan di era saat ini,” tegas Budi alias Jojo. Di era economic digital, Dewan Pers perlu mempunyai sosok yang mengerti apa itu media digital, bukan hanya kepentingan publik dan pers pada umumnya.

Orang yang mengerti dan mau memperjuangkan eksistensi media digital. “Itu yang akan kami calonkan,” ujarnya ketika SS Budi Rahardjo memberi nama calon-calon kandidat ke Wina Armada yang merupakan Ketua Badan Pekerja Pemilihan Anggota (BPPA) Dewan Pers 2016-2019.

Usulan lisan itu, oleh Wina ditanggapi dengan baik. Wina meminta Forum Pimpinan Media Digital secara resmi mengajukan nama yang dicalonkan kepada Sekretariat Badan Pemilihan Anggota Dewan Pers yang berada di Gedung Dewan Pers Lantai 7, Jl Kebon Sirih No 32 Jakarta Pusat.

“Kami tunggu sampai 3 Desember 2015, untuk mengajukan nama dan syarat-syaratnya,” kata Wina Armada. “Kalau mendukung orang atau tokoh, harus dengan azas legalilitas juga. Formal,” demikian mantan anggota Dewan Pers itu menantang.

Organisasi Pimpinan Media Digital sudah layak mencalonkan, karena anggotanya sudah tersebar dan punya eksistensi. Ada di Jakarta serta Jawa Timur. Dalam waktu dekat ini, Jawa Barat dan Batam akan mendeklarasikan sebagai organisasi media digital yang terdiri dari orang-orang yang kompeten, yang dalam penulisan beritanya memenuhi kaedah jurnalistik dan kode etik yang dikedepankan oleh Dewan Pers.

“Mohon suara dari para pimpinan media digital bisa dimasukan dalam kriteria orang-orang yang akan duduk di Dewan Pers,” demikian penegasan SS Budi Rahardjo.

Ketua Umum Pimpinan Media Digital ini menjelaskan, grupnya beranggota sekitar 500 lebih website. Ragam website itu sedang diiventaris untuk kemudian dibenahi, dalam hal legalitas dan pendidikan SDM-nya lewat forum Pimpinan Media Digital yang tersebar di seluruh Indonesia.