Floodtect, Pendeteksi Banjir Karya Siswa SMAN 10 Malang

Prototype Floodtect (anja)

MALANGVOICE – Sebuah alat pendeteksi banjir baru-baru ini diciptakan siswa SMAN 10 Malang. Adalah Floodtect, pendeteksi banjir karya Dinda Ayu Nur Aisyah, Ghaiby Oktaviani, dan Gilang Tirta Kurnia.

Dinda mengatakan, Floodtect awalnya diciptakan sebagai bagian dari tugas sekolah, namun tujuannya lebih dari itu.

“Soalnya di lingkungan sekolah kalau musim hujan kadang banjir karena luapan sungai belakang sekolah. Genangan airnya masuk ke sekolah kami,” kata dia.

Cara kerja Floodtect cukup sederhana. Alat Tersebut terdiri dari pipa, tabung penampung air, kabel, baterei, dan alarm.

Floodtect harus dikubur di pinggiran sungai sedalam tinggi batas air maksimal. Jika sungai meluap, maka air luapan itu langsung masuk ke dalam pipa yang terhubung ke tabung penampung air.

“Di dalam tabung itu ada lempengan besi yang mengaktifkan listrik dan membunyikan alarm. Kalau airnya melebihi batas maksimal dalam tabung, alarmnya langsung bunyi,” papar Dinda.

Meski masih prototype, Dinda optimis alatnya bisa membantu warga khususnya mereka yang tinggal di daerah rawan banjir.

“Alat ini juga bisa jadi pendeteksi adanya banjir dadakan alias banjir bandang. Masyarakat otomatis bisa siap-siap mengamankan diri atau mengamankan perabot rumah biar tidak terendam,” katanya.