Empat Paslon Maju Pilwali, Pengamat: Skenario Calon Tunggal Gagal

Empat Paslon maju dalam Pilwali Batu.(Miski)

MALANGVOICE- Empat pasangan calon (Paslon) Wali Kota dan Wakil Wali Kota mendaftar ke KPU. Kini mereka tinggal menunggu hari penetapan untuk bersaing di Pilwali Batu.

Empat Paslon tersebut yakni, Dewanti Rumpoko berpasangan dengan Punjul Santoso, diusung PDIP dan didukung Gerindra, Golkar dan PKS. Abdul Majid-Kasmuri Idris maju lewat jalur independen.

Sedangkan H Hairuddin (Gus Din)-Hendra Angga Sonatha diusung PKB dan Demokrat. Sementara, HA Rudi SB-Sujono Djonet diusung tiga partai, PAN, Nasdem dan Hanura.

Pengamat Politik dan Kebijakan Publik UB, Haris El Mahdi, menyatakan, empat Paslon itu lahir setelah upaya Eddy Rumpoko merancang calon tunggal gagal terwujud.

Di sisi lain, PKB konsisten melakukan penjaringan calon, meski berhembus kabar, kandidat yang diusung saat ini calon boneka. Hal sama dilakukan PAN yang jauh-jauh hari memberikan rekomendasi kepada H Rudi.

“Sejak awal skenarionya calon tunggal, yakni bu Dewanti, tapi gagal terwujud, setelah calon independen lolos verifikasi di KPU,” kata dia, kepada MVoice, Sabtu (24/9).

Menurut dia, empat Paslon itu sebenarnya representasi kekuatan lama, antara Eddy Rumpoko, Abdul Majid, Suhadi, dan Paul Sastro.

Dewanti merupakan istri Wali Kota Batu dan bagian tak terpisahkan dari ER. Sama halnya dengan Punjul yang notabene menjabat Wakil Wali Kota.

Calon independen ada Abdul Majid yang dulunya pernah mencalonkan dan kalah. Paslon Gus Din-Angga juga tak jauh berbeda.

Angga merupakan anak politisi senior Golkar, Suhadi, yang pernah kalah tiga kali saat maju sebagai Cawali. Sedangkan Paslon H Rudi-Djonet tak terlepas dari Paul Sastro. Djonet masih menjabat sebagai Manajer Art Jatim Park Grup.

“Banyak pilihan bagi warga, iya, tapi Paslon yang ada tidak terlalu ideal untuk lima tahun ke depan, karena semuanya pemain lama. ER, Majid, Suhadi dan Sastro, belum memiliki kontribusi positif bagi kota ini,” jelas pria asli Batu ini.

Diakui, di atas kertas, Dewanti-Punjul memiliki elektabilitas paling tinggi saat ini, namun bisa saja ada kejutan ke depannya.

Menurut dia, hanya Paslon H Rudi-Djonet yang mampu bersaing dengan calon petahana. Syaratnya, Paslon yang diusung PAN, Nasdem dan hanura harus berusaha keras menyaingi elektabilitas dan popularitas petahana. Terpenting, gaya politik H Rudi harus diperbaiki, jangan kaku saat berkomunikasi.

H Rudi-Djonet harus door to door seperti yang dilakukan Jokowi saat Pilgub Jakarta, tapi bakal kesulitan menembus warga NU.

“Peluang petahana lebih kuat dengan dukungan PDIP yang solid, serta ada campur tangan ER. H Rudi punya pemilih tradisional dan didukung aktivis lingkungan. Untuk calon PKB sulit bersaing, karena akar rumput kadung kecewa atas keputusan PKB memilih Gus Din,” bebernya.