Empat Atlet Terbaik Kodrat Terancam Dibajak

Wakil Ketua Kodrat Kota Malang, Tonny Soerjono. (Muhammad Choirul / MalangVoice)

MALANGVOICE – Pemangkasan anggaran KONI Kota Malang pada PAK 2015, dikeluhkan para pengurus cabor. Dengan anggaran minim, menyebabkan atlet berprestasi binaan Kota Malang terancam dibajak daerah lain.

Kondisi itu menghantui Keluarga Olah Raga Tarung Derajat (Kodrat) Kota Malang. Wakil Ketua Kodrat Kota Malang, Tonny Soerjono melihat ketertarikan daerah lain untuk menggaet empat atlet terbaiknya.

“Kami cukup prihatin ketika tahu anggaran di PAK ditolak. Atlet kami bisa diambil daerah lain,” keluhnya.

Saat ini, empat atlet binaannya sudah mulai dirayu daerah lain. Tonny menyebut, rayuan itu makin gencar ketika empat atletnya menjalani pemusatan latihan untuk persiapan Pra-PON.

“Padahal mereka ini berpotensi meraih medali di ajang apapun. Terbukti dia bisa mewakili Jatim di Pra-PON. Pada Porprov kemarin, kita dapat 9 medali dari 10 atlet yang dibawa ke Banyuwangi, total 1 emas, 3 perak, 5 perunggu,” paparnya.

Ia mempertanyakan sikap stake holder legislatif dan eksekutif yang menolak anggaran di PAK. Menurutnya, penolakan itu tak memiliki dasar yang jelas.

“Sekarang begini, tanpa tambahan anggaran kita mau ngapain? Mau mencari bibit atlet susah, apalagi pembinaan,” ungkapnya.-