Emas dan Beras Picu Inflasi Kota Malang

Emas
Emas masuk 10 besar komoditas penyumbang inflasi sepanjang Januari 2016.

MALANGVOICE – Kenaikan harga sejumlah bahan pokok memicu melejitnya angka inflasi Kota Malang sepanjang Januari 2016. Berdasar data yang dirilis Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Malang, pada Januari terjadi inflasi sebesar 0,58 persen, melebihi inflasi nasional yang tercatat 0,51 persen.

Kasi Statistik Distribusi BPS Kota Malang, Erny Fatma Styoharini, menjelaskan, angka inflasi Malang menempati urutan keempat dibanding delapan kota Indeks Harga Konsumen di Jawa Timur. Inflasi tertinggi Jatim terjadi di Surabaya dengan prosentase 0,73 persen.

“Malang tinggi, tapi masih rendah dari inflasi Jatim yang tercatat 0,65 persen,” kata Erny.

Laju indeks kenaikan harga pada Januari menurut Erny dipicu kenaikan sejumlah barang seperti daging ayam ras, rokok kretek filter, telur ayam ras, emas perhiasan, pemeliharaan/service, bawang merah, tarif listrik, beras, bawang putih dan melon.

“Penurunan harga bensin, angkutan udara, cabai merah, pir, telepon seluler, solar, wortel menjadi salah satu komoditas yang menekan laju inflasi,” rinci Erny.

Dia juga mengatakan, bobot penghitungan beras sebagai komoditas inflasi cukup besar, sehingga kenaikan harga yang tipis sekitar Rp 100 per kg sangat berdampak pada laju inflasi Kota Malang.

“Harga beras cenderung naik meskipun tipis karena Januari memasuki periode tanam sehingga stok beras berkurang,” kata dia.