MALANGVOICE – Bertepatan dengan HUT ke-102 Kota Malang, sejumlah anak muda yang sangat peduli terhadap dunia wisata melaunching Majalah Gateway, siang ini, di RM Inggil Museum Resto.
Majalah berisi foto-foto lokasi wisata yang sangat eksotis disertai deskripsi dengan gaya bertutur yang khas dan kental nuansa sastra itu ditujukan bagi para pengusaha, wisatawan dan seluruh stake holder yang terkait dengan dunia pariwisata.
Penggagas Gateway, Antok Ndaroe, mengatakan, selain mengeksplore tempat wisata yang selama ini sudah dikenal publik, Gateway juga mengenalkan wisata yang selama ini masih tersembunyi dan tidak pernah diekspose.
“Tujuan kita memang memberi informasi kepada wisatawan dan investor, agar wisata yang selama ini belum banyak dikunjungi bisa dikenalkan kepada publik,” kata Ndaroe, saat launching Gateway.
Khusus edisi perdana dengan jumlah cetak 500 eksemplar, 75 persen diedarkan di luar wilayah Malang dan Batu, guna menyasar wisatawan dan investor. “Kami ingin memberikan informasi bisnis bagi pelaku usaha yang ingin bekerjasama dengan kami,” ungkapnya.
Manajemen Gateway juga bekerjasama dengan perhotelan, travel dan instansi pemerintahan, agar majalah tersebut bisa dipajang di tempat mereka.
“Majalah ini gratis tidak berbayar, dan kita sebar di berbagai tempat yang ada hubungannya dengan wisata,” tandasnya.
Dijelaskan, untuk periode awal, penyebaran majalah ini meliputi Pulau Jawa, Bali dan Kalimantan. “Kami ingin merebut wisatawan yang ke Bali dan Kalimantan agar ke Malang Raya juga,” ungkapnya.
Terkait konten, tim Majalah Gateway tidak saja berkutat pada wisata yang bentuknya reguler, tapi juga mengeksplore wisata alternatif, seperti wisata religi, wisata kesehatan dan lain sebagainya.