Ekspedisi Indonesia Raya (12); Langit Aconcagua Tiba-tiba Gelap Berawan

Dansatgas Pendakian Ekspedisi Indonesia Raya, Letkol Marinir Saragih, tengah memanjatkan doa di kawasan Gunung Aconcagua.

MALANGVOICE – Tak seperti hari-hari sebelumnya, langit yang biasanya cerah di sekitar puncak Aconcagua, Argentina, kali ini mendadak berubah menjadi gelap dan berawan. Wajah Promotor Ekspedisi Indonesia Raya, Teguh Santosa pun ikut berubah melihat fenomena alam itu, saat memantau langsung dari ketinggian 2.950 mdpl.

“Cuaca di atas gunung sama di bawah sini belum tentu sama,” tutur Manajer Ekspedisi, Dar Edi Yoga, mencoba menenangkan.

Seperti diketahui, masalah cuaca biasanya menjadi kendala utama bagi pendaki saat hendak melakukan aktifitas pendakian. Dan selama musim pendakian di Aconcagua, sudah banyak pendaki dari manca negara yang tidak dapat mencapai puncak dan harus tertahan di ketinggian tertentu, serta harus kembali ke Plaza de Mulas.

“Selain masalah cuaca, faktor kesehatan dan mental juga sangat berpengaruh dalam menyelesaikan pendakian,” jelas Dar Edi Yoga yang juga aktifis pecinta alam sejak 1985.

Dari Kamis malam hingga Jumat siang waktu Argentina, para pendamping yang terdiri dari Teguh Santosa, Dar Edi Yoga dan Asisten Manajer Ekspedisi, Feril Nawali, tampak gelisah menanti saat summit attack yang dilakukan pendaki tunadaksa kaki satu Sabar Gorky dan para pendaki dari TNI yang diwakili prajurit Korps Marinir, serta pendaki dari Kantor Berita Politik RMOL.

“Saat ini yang dapat kita lakukan hanya berdoa, karena doa-doa yang dipanjatkan merupakan mantera kekuatan dan perlindungan bagi para pendaki,” ujar Dar Edi Yoga, seraya memohon agar seluruh rakyat Indonesia berdoa untuk para pendaki yang tengah berjuang meraih puncak tertinggi Aconcagua 6.962 mdpl di benua Amerika Utara itu.