Ekspansi ke Batu, Mahasiswa STKW Pamer Lukisan Beragam Teknik

Lukman Arief dan temannya, menikmati lukisan yang dipajang di Galeri Raos (fathul)

MALANGVOICE – Himpunan Mahasiswa Jurusan Seni Murni, Sekolah Tinggi Kesenian Wilwatikta (STKW) Surabaya, menggelar pameran lukisan di Galeri Raos, Jalan Jenderal Sudirman, Kota Batu.

Tema yang ditampilkan dalam lukisan bermacam-macam, diantaranya, lanskap Surabaya yang meliputi bangunan-bangunan dan kehidupan masyarakat, serta gambar surrealis hingga abstrak tentang kehidupan.

Mahasiswa yang bergabung dalam pameran ini berjumlah 23 orang yang berasal dari semester 1 hingga mahasiswa tingkat akhir. Pameran di Kota Batu merupakan pertama kalinya karena ingin mencoba suasana baru.

“Sesuai tema pameran adalah ‘Ekspansi’ sehingga kami ingin melebarkan sayap ke Kota Batu, dalam hal ini mengajak silaturahim dan pengenalan karya,” kata Ketua Pelaksana, Lukman Arief kepada MVoice.

Saat pembukaan, lanjut Arief, pihaknya mendapat beberapa masukan penting dari seniman lukis asal Kota Batu terkait penataan ruang, genre dan tema pameran. Hal seperti ini yang ia harapkan sehingga bisa menambah ilmu baru.

“Kalau di Surabaya terus mungkin pengalaman sedikit saja bertambah. Nah dengan membuka pameran di sini, karya-karya kami akan dinilai secara berbeda sehingga pengalaman kami meningkat,” tambah mahasiswa semester 5 ini.

Selama pameran, rupanya banyak siswa sekolah dan mahasiswa dari Malang yang tertarik melihat. Respon positif dari pengunjung ini menjadi pendorong panitia untuk menyajikan yang terbaik.

Terkait teknis melukis, mahasiswa asli Surabaya ini ternyata tertarik melukis dengan woodcut atau cukil kayu. Yakni melukis dengan mencungkil permukaan kayu sehingga ada pemisahan mana yang akan terkena tinta dan mana yang bersih.

Usai dicukil, kayu diolesi tinta menggunakan roll karet lalu di atasnya diletakkan kertas. Sehingga tinta yang ada di relief-relief “cukil kayu” ini akan tercetak di kertas sehingga menjadi gambar yang keren.

Karya Arief sendiri dipamerkan dengan judul #1 #2 #3. Ada tiga lukisan terpisah yang tampak rumit dipahami oleh orang awam. Selain Arief, Ranu Indra K, juga membuat lukisan dengan teknik woodcut. Ada dua lukisan Ranu, yakni ‘melilit kematian’ dan ‘berjabat tangan’.

Selain teknik ini, beberapa lukisan yang ditampilkan juga menggunakan teknik lain yang sudah dikenal dunia seni rupa, seperti Sketsa, Drawing, Grafis, Water Colour, dan Instalasi.

Beberapa lukisan yang menarik, misalnya, ‘Suramadu dan Keputran’ oleh Siska la Veggle. Lalu Rahmawati Rere yang melukis ‘Movement Variabel’ dalam 25 media dengan isi berupa gambar pohon.

Lalu ada lagi, 9 media lukis berisi 9 tempat di Surabaya dengan judul ‘Surabaya on the Spot’ oleh Dedy Temonk, dan satu lagi lukisan bergaya naif karya Rahma Dita dengan judul ‘Handphone Baru’.