E-warung diresmikan, Mensos: Bantuan Non Tunai Hindari Pemotongan Ilegal

Mensos Resmikan Layanan e-Warung KUBE - PKIH, Koperasi Masyarakat IndonesSuprajarra

MALANGVOICE – Menteri Sosial RI, Khofifah Indar Parawansa, siang ini meresmikan layanan e-Warung Kelompok Usaha Bersama (KUBE) – Program Keluarga Harapan (PKH) Koperasi Masyarakat Indonesia Sejahtera (KMIS), di Jalan Ikan Tombro, Kota Malang.

Warung ini merupakan warung pertama dengan model transaksi non tunai, bekerjasama dengan Bank Nasional Indonesia (BNI), dengan tujuan menekan angka inflasi agar tidak melejit. Selain itu, e-warung ini diharapkan mampu mengurangi angka kemiskinan melalui usaha bersama itu.

Program ini dilandasi arahan presiden tentang strategi keuangan inklusif dengan adanya bantuan keuangan dengan sistem non tunai sehingga bisa memperluas inklusi keuangan.

Khofifah juga mengatakan, Bansos non tunai ini sebagai upaya dalam rangka meminimalisir adanya potongan bantuan, dibanding dibayarkan secara tunai. “Kalau melalui mekanisme transfer, indikasi adanya pemotongan itu bisa teratasi,” katanya.

Saat ini dana PKH dari Kementerian Sosial turun Rp 1,6 triliun di Indonesia, jika diserahkan secara tunai, dikhawatirkan terjadi antrean dan hal itu tidak efektif, khususnya bagi ibu-ibu penerima dana PKH.

“Nah, kalau dengan model non tunai ini bisa semakin efektif,” tukasnya.

Program Bansos non tunai inilah yang saat ini dikombinasi dengan e-warung, sehingga warga penerima bantuan bisa membeli keperluan tanpa menggunakan dana tunai, melainkan menggunakan kartu.

Sementara itu Wakil Wali Kota Malang, Sutiaji, mengatakan, hal ini merupakan hasil inovasi Mensos Khofifah dalam mengatasi masalah sosial.

“Warung ini saya harap bisa berjalan dengan baik, sehingga mampu menekan angka inflasi,” kata Sutiaji.

Sedang Wakil Direktur Bank BNI, Suprajanto, menegaskan, bantuan sosial nantinya akan diterima dalam satu kartu yang bisa dibelanjakan, juga ditabung oleh penerima bantuan.

“Sehingga semua kebutuhan bisa terintegrasi dalam satu kartu,” katanya.