Dwi: Banyak Taman Kehilangan Karakter Khas Malang

MALANGVOICE – Renovasi taman yang massif dilakukan Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) ternyata mendapat kritik dari berbagai kalangan. Sebagian menilai, taman yang ada saat ini tidak sesuai karakter kota.

Salah satunya pendiri Yayasan Inggil Malang, Dwi Cahyono, yang menyatakan, saat ini taman sudah kehilangan identitas dan corak Malangannya. Contohnya ‘gembok cinta’ di Jalan Veteran, yang cenderung meniru gaya Eropa.

“Harusnya pembangunan taman ini disesuaikan dengan karakteristik, sehingga bisa menampilkan identitas yang ada,” kata Dwi Cahyono, kepada MVoice.

Dia juga menjelaskan, pada awalnya Kota Malang memang dikonsep sebagai kota pensiun, sehingga corak pembangunan taman lebih lapang dan banyak tumbuhan hijau.

“Artinya, pembangunan disesuaikan dengan kondisi saat itu. Nah, sejalan dengan perubahan kebudayaan, harusnya Kota Malang tetap kukuh mempertahankan identitasnya,” beber Dwi.

Tak hanya itu, dalam merombak taman, DKP harusnya tidak tunduk pada kebutuhan wisatawan dari luar kota atau mancanegara, tapi lebih mempertahankan ciri khas sebagai kekuatan identitas kota. karena justru itu yang dicari wisatawan.

“Kebutuhan wisatawan jangan sampai menghilangkan identitas kita. Karenanya sesungguhnya yang dicari wisatawan itu yang gaya Malangannya. Kalau kita samakan dengan kebutuhan mereka, ya buat apa mereka ke sini, tok di daerahnya sudah ada,” tandasnya.

Karenanya, Dwi berharap, dalam membangun taman yang ada, harusnya DKP memiliki konsep yang tetap didasarkan pada identitas kota.