Dugaan Pembunuhan Rasemi Masih Belum Temukan Titik Terang

Mayat Ditemukan di Lahan Tebu Pagelaran

Kasat Reskrim Polres Malang, AKP Adam Purbantoro (Tika)
Kasat Reskrim Polres Malang, AKP Adam Purbantoro (Tika)

MALANGVOICE – Sudah 16 hari sejak kematian Rasemi (70), warga Pagelaran, Kabupaten Malang yang ditemukan di lahan tebu setempat, hingga kini polisi masih belum menemukan titik terang.

Kasat Reskrim Polres Malang, AKP Adam Purbantoro menjelaskan, pihaknya sudah menemukan beberapa fakta baru.

“Ada fakta yang bersangkutan (Rasemi) baru menjual tanah. Jual beli itu laku Rp 70 juta,” kata dia saat ditemui di Polres Malang, Kamis (15/12).

Polres, lanjut dia, masih mendalami sistem pembagian hasil jual beli ini untuk menemukan motif yang bisa mengungkapkan kasus dugaan pembunuhan ini.

“Korban sudah kami selidiki latar belakangnya, kebetulan pedagang di pasar. Orangnya ramah, tidak ditemukan bermasalah dengan orang lain,” kata mantan Kasat Reskrim Polres Malang Kota ini.

Poin ini menurutnya menyulitkan penyelidikan. Pasalnya dalam keseharian Rasemi tidak ditemukan perselisihan dengan orang lain.

“Kami sudah sebarkan tim untuk simpulkan fakta. Anggota juga mengumpulkan keterangan dari tetangga dan suami,” imbuh Adam.

Saat ditemukan, lanjut dia, perhiasan yang dikenakan juga berbeda dengan saat dinyatakan tidak pulang.

Baca Juga:

Ketika ditemukan tewas dengan kondisi kepala terbenam lumpur, semua perhiasan Rasemi raib serta ditemukan gelang imitasi.

“Makanya akan kami kroscek lagi. Anggota sudah mengantongi ciri-ciri yang mengajak Rasemi pergi. Tapi kan ciri-ciri itu global, belum spesifik,” tandas Adam.

Rasemi ditemukan di kebun tebu Kecamatan Pagelaran dalam kondisi meninggal dengan penuh luka.

Sebelum ditemukan meninggal pada Selasa (29/11), Rasemi sudah tidak pulang ke rumahnya sejak Minggu (27/11).

Menurut keluarga, dia diajak oleh salah seorang laki-laki yang sering meminta daun nangka sebagai makanan kambing. Saat diajak pergi, laki-laki tersebut naik motor Vario warna hitam.