Drainase Pertanian Tersumbat, Warga Ngantang Demo Bina Marga

Sawah yang terancam tak terairi karena drainase tersumbat (fathul)

MALANGVOICE – Lahan pertanian seluas 57 hektare di Desa Mulyosari, Kecamatan Ngantang, Kabupaten Malang, terancam tak bisa teraliri air. Pasalnya, drainase yang menyuplai air tersumbat material tanah bekas proyek Bina Marga Provinsi Jatim.

Beberapa petani ini kemudian mendatangi balai desa untuk mempertanyakan tersumbatnya drainase supaya dapat diselesaikan. Karena bila tak diatasi, dikhawatirkan persawahan tidak mendapatkan air ketika musim tanam.

“Petani melaporkan, banyak sedimen yang masuk ke Irigasi Kalipanggung, Dusun Maron, Desa Mulyorejo. Yang terdampak ada di sini dan Desa Sumberagung,” ungkap Kepala Desa Mulyorejo, Haryanto.

Drainase yang tersumbat sedimen ini diperkirakan mencapai 100 meter sehingga butuh kerja ekstra guna membuatnya lancar kembali. Warga yang difasilitasi bina marga kemudian melakukan pertemuan mencari jalan keluar.

“Bina Marga sedang mengerjakan pengeprasan tebing di sana, karena ada beberapa jalan yang dikhawatirkan longsor. Tapi dampaknya sampai menyumbat irigasi, sehingga warga protes,” sambungnya.

Di daerah persawahan Dusun Maron, lanjut Haryanto, memang sering terjadi longsor. Bahkan dalam satu tahun, bisa terjadi tiga kali longsor yang menyebabkan akses jalan sawah terputus. Sehingga Bina Marga mengepras bukit penyebab longsor.