MALANGVOICE-Di tengah padatnya jadwal latihan dalam rangkaian kegiatan Rimpac Exercise 2016, para prajurit petarung Korps Marinir merayakan Idul Fitri 1437 H di Marine Corps Base, Kaneohe Bay-Hawaii.
Perayaan hari kemenangan yang dirayakan umat Muslim di seluruh dunia itu diselenggarakan Satgas Rimpac Korps Marinir, berkoordinasi dengan pihak 3rd Marines Regiment, sebagai induk organisasi tugas provisional Marines Expeditionary Brigade-Hawaii Integration Force dalam Rimpac Exercises kali ini.
Pihak 3rd Marines Regiment menanggapi positif keinginan prajurit Korps Marinir dengan menyediakan tempat salat Id di lapangan apel Kesatrian, sekaligus mendatangkan DR Ismail Elsikh PHd, Imam Besar Moeslem Association di Hawaii, yang sehari-hari menjabat sebagai salah satu peofesor di Islamic University of Minnesota.
Perayaan Idul Fitri diikuti prajurit multinasional, terdiri dari 42 prajurit Korps Marinir, 19 Tentera Darat Malaysia dan para anggota UMSC yang beragama Islam.
Diawali dengan salat Id pukul 08.00 waktu setempat, dilanjutkan ceramah serta makan bersama, sebagai ungkapan syukur atas segala nikmat Allah SWT dan kemenangan setelah menunaikan kewajiban berpuasa Ramadan.
Hari penuh berkah itu terasa begitu emosional dan haru dirasakan seluruh jemaah. Tak sedikit yang meneteskan air mata ketika semua berbaur saling bermaaf-maafan sebagai keluarga, tanpa ada jarak atau sekat pemisah yang membedakan suku bangsa, ras maupun identitas prajurit dari berbagai negara berbeda.
Dalam ceramahnya, DR Ismail Elsikh, menuturkan, pada hari ini umat Muslim di seluruh dunia wajib berbahagia menyambut datangnya hari kemenangan, di mana Allah SWT menjanjikan 3 kebahagiaan bagi orang yang menunaikan puasa Ramadan, yaitu kebahagiaan saat berbuka, saat ketemu Idul Fitri, dan kebahagiaan di akhirat, kelak saat bertemu Allah SWT.
Sang Imam Besar juga menambahkan, saat ini Islam dalam masa kritis, umat Islam menghadapi serangan dari pihak-pihak yang berjiwa iblis, yang mengaku dirinya Islam, tapi membawa kehancuran, petaka dan teror di berbagai belahan dunia.
Mereka itu bukanlah umat Muslim, mereka tidak memahami konsep Islam sesungguhnya yang dibawa Nabi Muhammad SAW, yakni konsep Islam yang rahmatan lil alamin. Agama yang mendasarkan pada toleransi, kasih sayang dan mencintai perdamaian, seperti tercermin pada cara Rasulullah berdakwah, cara memimpin pertempuran, dari Perang Badar Perang Uhud, hingga Perang Khandak, di mana umat Muslim hanya bertahan dari serbuan kaum kafir di Madinah, tanpa ada rasa dengki untuk menyerang mereka.
Bahkan saat penaklukan Mekah, Rasulullah membawa pesan damai dan tidak menyakiti satupun orang kafir yang mendiami Mekah.
Itu yang harus dijadikan semangat oleh seluruh umat Muslim di dunia, agar Syiar Islam tidak menggunakan cara-cara anarkis. Islam harus menyebarkan pesan damai dan kasih sayang di seluruh dunia.
Di akhir ceramahnya, Ismail berpesan agar setiap Muslim memberi sumbangsih positif bagi agamanya dalam berbagai bidang sesuai profesinya, agar di masa mendatang Islam dapat berkembang menjadi agama universal yang lebih besar, kuat dan bermanfaat bagi seluruh umat manusia.
Perayaan Idul Fitri kali ini juga menyiratkan karakter prajurit Korps Marinir yang religius, sekaligus menjadi pelecut semangat untuk konsisten menampilkan performa terbaik sebagai duta bangsa pada latihan aspek maritim terbesar di dunia, yang diikuti 27 negara di kawasan Asia Pasifik.
Selanjutnya para prajurit petarung Korps Marinir kembali mengikuti kegiatan Force Integration Training bersama kontingen lain, untuk bersiap menghadapi freeplay phase sebagai air assault element pada latihan operasi amphibi gabungan, di kawasan Pohakuloa Training Area, Big Island Hawaii.
“Jalesu Bhumyamca Jayamahe. Kami bukanlah yang terbesar, tapi mematikan,” tutup rilis dari Hawaii, yang diterima Redaksi MVoice dari jaringan pemberitaan rmol, beberapa menit lalu.