Dome, Robot Cerdas Pemadam Api Ciptaan Mahasiswa UMM

Robot pemadam ciptaan mahasiswa UMM (Istimewa)

MALANGVOICE – Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) menciptakan Dome, sebuah robot yang mampu memadamkan api. Ciptaan mereka ini berhasil menjadi juara kedua dalam Kontes Robot Indonesia (KRI) kategori robot pemadam api pada 9 Juli lalu, di Universitas Pendidikan Indonesia (UPI)

Mereka tergabung dalam Tim Elektro UMM Imam Hanafi, Abdul Syukron, dan Alfan Achmadillah Fauzi dalam bimbingan Khusnul Hidayat.

Menurut Khusnul, robot milik UMM unggul dalam hal kecepatan dan mapping. Robot Dome memiliki kecepatan tertinggi di Indonesia setelah ITS. Selain itu, dalam hal mapping, robot Dome juga tidak mengalami kebingungan dalam pemetaan arena, mengenali room, berjalan mencari titik api, maupun kembali ke titik start.

“Robot Dome dalam menyemprot air ke titik api belum sepenuhnya lurus berhadapan. Ada kemiringan sekitar 20 derajat. Robot Dome saat ini menggunakan alat penyemprot air (nozzle) berukuran kecil,” papar Khusnul ketika ditemui diruang Workshop Robotika UMM.

Kelebihannya, air yang keluar dari lubang nozzle tidak terlalu banyak, sehingga jika api belum padam, maka persediaan air bisa lebih lama.

Sistem pemadaman dan penyemprotan api akan dievaluasi. Pada robot Dome, bahan yang digunakan sebagai pemadam api adalah air. Menurut peraturan KRI, ada dua bahan yang dibolehkan untuk memadamkan api, yaitu air dan gas.

Robot Dome membutuhkan waktu 23 detik untuk mencari titik api dan memadamkannya di sesi pertama dan 80 detik di sesi kedua. Robot Dome memiliki dimensi panjang 27 cm, lebar 28 cm, dan tinggi 26 cm dengan kapasitas air 50 ml. Dimensi ini menjadikan robot Dome sebagai robot dengan ukuran terkecil dibandingkan robot kampus lain.

Ke depan, ada kemungkinan robot Dome mengubah ukuran nozzle yang dipakainya dan mengubah bahan pemadam, yakni menggunakan gas.

“Semua akan kami pertimbangkan karena ada kelemahan dan kelebihannya. Kelebihan menggunakan gas karena ia mampu memadamkan api dari jarak cukup jauh, mencapai 1,5 meter. Sedangkan jika ukuran nozzle besar, air akan cepat habis,” pungkas Khusnul.


Reporter: Anja Arowana
Editor: Deny Rahmawan
Publisher: Yuliani Eka Indriastuti