Disarankan Jadi Wali Air, Sekolah Perempuan Bisa Gugat Pengrusak Sumber

Suasana diskusi Sekolah Perempuan dan Walhi Jatim (fathul)

MALANGVOICE – Dewan Daerah Walhi (Wahana Lingkungan Hidup Indonesia) Jawa Timur, Purnawan D Negara, mengatakan, Sekolah Perempuan Kota Batu harus menjadi garda terdepan membela kritis air wilayahnya.

Dalam diskusi dengan puluhan perempuan di Desa Sukorembug, Kecamatan Bumiaji, Purnawan membeberkan, air bisa menggugat siapa saja yang membuatnya tercemar, rusak, bahkan berkurang.

“Kalau dulu hanya manusia yang menuntut manusia, sekarang air pun bisa. Namun ia butuh wali air, seorang atau sebuah organisasi yang melindungi air ini,” kata Purnawan.

Peran Sekolah Perempuan inilah yang diharapkan Purnawan bisa dikedepankan. Karena sumber air di Kota Batu menurun drastis, dari 111 sumber menjadi 57 sumber air saja.

“Kami sudah melakukan penelusuran soal sumber air di Jawa Timur. Di seluruh Jawa Timur ini ada 521 titik sumber, kini menjadi 200-an saja. Sama juga di Batu, 50 persen sudah habis,” imbuh Purnawan.

Karena itu, peran Sekolah Perempuan menjadi penting menyadarkan perempuan lain di sekitarnya guna menjadi Wali Air. Bila ada pengrusak sumber air bisa dibawa ke pengadilan untuk dituntut agar jera.

“Wali Air itu organisasi lingkungan dan siapa saja. Di Kota Batu misalnya, sumber air Gemulo itu harus dijaga. Dia menghidupi 7 desa di sekitarnya, kalau sumbernya dirusak, berapa ribu orang akan terlantar,” tandasnya.