Dilatih Kebencanaan, 60 Relawan Diminta Perhatikan Tanda Alam

Relawan Sibat saat mendapat pelatihan kebencanaan (fathul)

MALANGVOICE – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Malang melatih 60 orang relawan Siaga Bencana Berbasis Masyarakat (Sibat) di Aula PMI Kabupaten Malang, Jalan Raya Kabonagung.

Kepala BPBD, Hafi Luthfi, menekankan kepada mereka agar lebih memperhatikan tanda-tanda alam yang biasanya digunakan sesepuh desa sebagai pengetahuan kebencanaan, selain science dan teknologi.

“Tiga desa ini terjauh dan memiliki daerah rawan semua. Pelatihan ini bisa bermanfaat bagi warga setempat untuk mengantisipasi dan menangani saat terjadi bencana,” kata Luthfi kepada wartawan.

Enam puluh orang relawan itu berasal dari tiga desa, yakni Desa Pandansari Kecamatan Gedangan, Desa Tambakrejo Kecamatan Sumbermanjing Wetan, dan Desa Lebak Harjo Kecamatan Ampel Gading.

Bencana yang harus diantisipasi tiga wilayah pantai ini, kata Luthfi, bukan hanya di daerah wisatanya. Namun malah jalan menuju pantai itu sendiri yang membahayakan pengendara.

“Di sana daerah wisata karena itu jalannya menjadi penting. Apalagi warga yang ke sana pastinya bukan warga setempat tapi luar daerah,” imbuhnya.

Luthfi mengakui, wilayah tiga desa ini terlalu jauh dari Kepanjen sehingga ketika ada bencana alam warga setempat yang diminta proaktif.

“Mereka kami ajari cara melakukan pertolongan pertama saat ada korban dan penetapan jalur evakuasi. Karena yang mengetahui daerah sana kan warga setempat, sehingga mereka harus faham ke mana jalur evakuasinya,” tandas Luthfi.