Didatangkan dari Malaysia, Pengadaan Sepeda Udara Habiskan Rp 1,5 Miliar

MALANGVOICE – Pengerjaan sepeda udara di Taman Merjosari akhirnya rampung. Sempat mengalami beberapa kali revisi, pengadaan fasilitas ini memakan biaya Rp 1,5 miliar dari CSR Nikko Steel.

Perwakilan Nikko Steel Malang, Dicky Susanto, menyatakan, nominal itu meliputi semua monorel, lima unit sepeda udara, hingga pengadaan stasiun. “Sempat tiga kali revisi pengecatan. Selain itu, sepeda udaranya juga sempat ganti,” paparnya.

Pergantian itu disebabkan tidak sesuainya spesifikasi sepeda udara yang didatangkan dari Malaysia ini dengan monorel yang tersedia di Taman Merjosari. Alhasil, perlu penyesuaian sehingga perlu sepeda udara baru lagi.

“Perkiraan pengerjaannya kurang lebih selama setahun. Kami kebanyakan terkendala karena hujan. Kalau hujan kan pengerjaan fisik tidak bisa dilakukan,” imbuhnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Kota Malang, Erik Setyo Santoso, menyebut, pasca diresmikan 15 Desember nanti, fasilitas ini bisa digunakan untuk umum. Sementara ini, lanjut Erik, pengunjung bisa menggunakan secara gratis.

“Untuk tahun berikutnya, kami menunggu kebijakan Pemkot. Yang jelas kami sudah menyusun tata tertib penggunaannya,” paparnya.

Perlu diketahui, panjang monorel yang menopang sepeda udara ini yaitu 210 meter, dengan tinggi sekitar 3,5 meter. Nantinya, pengunjung yang bisa meniknati fasilitas ini harus berkriteria minimal memiliki tinggi badan 140 meter.

“Nanti ada petugas DKP menjaga di stasiun sini. Boleh digunakan anak-anak, asal ada yang mendampingi. Terkait jam operasional, kami akan tentukan, tidak bisa 24 jam,” pungkasnya.