Di Timor Leste, Petinju d’Kross Berlaga dengan Dukungan Penuh

Dari kiri ke kanan: Walikota Malang, HM Anton; Hero Tito, Ketua KTPI Jatim, Kusnandar dan Ketua KTPI Malang Raya, H Ade Herawanto saat perebutan Sabuk Emas Panglima Divisi 2 Kostrad yang berhasil dimenangkan oleh Hero pada bulan April lalu.
Dari kiri ke kanan: Walikota Malang, HM Anton; Hero Tito, Ketua KTPI Jatim, Kusnandar dan Ketua KTPI Malang Raya, H Ade Herawanto saat perebutan Sabuk Emas Panglima Divisi 2 Kostrad yang berhasil dimenangkan oleh Hero pada bulan April lalu.

MALANG – Suntikan moral dan dukungan nyata bakal dirasakan para petinju d’Kross Boxing Camp (BC) dalam usaha meraih gelar juara dunia versi World Professional Boxing Federation (WPBF) di Lospalos Gymnasium, Timor Leste, 26-27 November mendatang.

Saat naik ring memperebutkan Sabuk Emas Xanana 2016 dalam rangka perayaan Hari Kemerdekaan Timor Leste itu, Hero Tito dkk bakal didampingi rombongan dari Bhumi Arema langsung, yang mendapat undangan langsung dari Thomas Americo Boxing Promotion selaku panitia pelaksana.

Menanggapi itu, Walikota Malang, H Moch Anton, mengaku sangat mengapresiasi undangan dari promotor internasional tersebut. Abah, sapaan akrabnya, berharap Hero Tito bisa mengharumkan nama Indonesia khususnya Kota Malang dengan meraih kemenangan sekaligus menyabet sabuk juara dunia.

“Kita juga ingin Malang kembali menjadi barometer tinju nasional, seperti beberapa tahun silam,” tuturnya bersemangat.

Dari kiri ke kanan: Dan Dek Bek Ang (Malang) Kodam V/Brawijaya, Mayor Cba Rahmat Hidayat, Walikota Malang, HM Anton; Hero Tito, Ketua KTPI Jatim, Kusnandar dan Ketua KTPI Malang Raya, H Ade Herawanto saat perebutan Sabuk Emas Panglima Divisi 2 Kostrad yang berhasil dimenangkan oleh Hero pada bulan April lalu.
Dari kiri ke kanan: Dan Dek Bek Ang (Malang) Kodam V/Brawijaya, Mayor Cba Rahmat Hidayat, Walikota Malang, HM Anton; Hero Tito, Ketua KTPI Jatim, Kusnandar dan Ketua KTPI Malang Raya, H Ade Herawanto saat perebutan Sabuk Emas Panglima Divisi 2 Kostrad yang berhasil dimenangkan oleh Hero pada bulan April lalu.

“Dengan adanya juara dunia tinju asal Bhumi Arema, maka akan semakin menguatkan motivasi kita untuk bangga sebagai Arek Malang,” lanjut orang nomor satu di jajaran Pemkot Malang tersebut.

Selain pelatih Widodo yang sudah mendampingi anak asuhnya di Dili sejak 10 November lalu, rombongan yang menyusul ke Timor Leste diantaranya Ketua Harian Pertina Kota Malang, Eko Nurcahya dan Ketua Komisi Tinju Profesional Indonesia (KTPI) Malang Raya, Ir H Ade Herawanto MT beserta sejumlah kru d’Kross BC.

“Kami berangkat selain memenuhi undangan dari penata tanding, tentu niatnya adalah mendukung langsung para petinju kita dalam upaya memboyong gelar juara dunia untuk dibawa pulang ke Malang,” ungkap Ade yang juga owner d’Kross BC.

Motivasi untuk memberikan support penuh secara langsung memang diusung rombongan manajemen d’Kross dan Badan Tinju KTPI yang akan bertolak ke Timor Leste, Jumat (25/11) dini hari WIB.

Pria yang juga promotor bermultilisensi dari berbagai badan tinju nasional itu optimis Hero bisa menumbangkan sang lawan.

“Kalau bisa malah menang KO!” seru Sam Ade d’Kross, begitu dia biasa dipanggil.

OPTIMIS: Pelatih d’Kross BC, Widodo diapit Hero Tito (kiri) dan Rivo Rengkung saat persiapan di Thomas Americo Boxing Gym, Dili.
OPTIMIS: Pelatih d’Kross BC, Widodo diapit Hero Tito (kiri) dan Rivo Rengkung saat persiapan di Thomas Americo Boxing Gym, Dili.

Dalam lawatan ke negeri tetangga yang dulunya bagian dari NKRI tersebut, Hero bakal menghadapi petinju Thailand, Thongchai Kunram guna memperebutkan gelar juara dunia kelas ringan 61,2 kg dalam duel selama 10 ronde.

Kembali bertanding di Timor Leste, Hero berharap tuah dan peruntungannya berlanjut. Pada bulan Oktober tahun 2015, petinju kelahiran 27 September 1986 itu sukses meraih kemenangan atas jagoan Filipina, Roldan Aldea dalam partai tambahan Kejuaraan Dunia WPBF yang dihelat di GMT Stadium, Dili.

Sementara itu, Rivo Rengkung yang juga membawa nama d’Kross BC-Thomas Americo BC bakal berlaga pada 27 November atau sehari setelah Hero naik ring.

Dia akan menghadapi Anusom Chaisura demi mempertahankan gelar juara kelas ringan yunior 58,9 kg WPBF yang lebih dulu direngkuhnya. Sedianya partai bakal berlangsung selama 12 ronde.

Dari dua partai ini, para petinju andalan d’Kross BC berpeluang kembali mengharumkan nama Indonesia di pentas internasional. Jika menang, otomatis Hero dan Rivo bakal membawa pulang gelar juara dunia ke Tanah Air. Yang lebih membanggakan, bakal lahir juara dunia tinju asal Malang.

“Mereka tak sekadar membawa gengsi pribadi atau gengsi klub semata, namun juga memikul nama besar bangsa dan negara Indonesia. Tentu harus berjuang habis-habisan demi meraih kemenangan sehingga Merah-Putih bakal berkibar di pentas dunia,” tandas Ade.

Selain dua partai utama antara Hero vs Thongchai dan Rivo vs Anusom, arena Lospalos Gymnasium yang ditempuh sekitar enam jam perjalanan dari Kota Dili, bakal dipanaskan dua partai tambahan yang juga melibatkan petinju andalan d’Kross BC lawan binaan Thomas Americo BC.

Yang pertama adalah duel enam ronde kelas bulu yunior 55 kg antara Sis Morales menghadapi petinju tuan rumah, Belar Mino Belo. Lalu kemudian ada partai tinju wanita kelas 49 kg antara Nadya Nakhoir kontra Deo yang rencananya berjalan tiga ronde.