Desain Islamic Centre Akhirnya Dilombakan

Kepala Bappeda, Wasto

MALANGVOICE – Gagal dibangun tahun ini, salah satu dari tiga proyek besar, yakni Islamic Centre, kini sedang dirancang ulang Pemerintah Kota Malang.

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda), berencana akan melombakan desain gedung dengan mengambil anggaran dari Perubahan Anggaran Keuangan (PAK) tahun ini. “Anggarannya Rp 200 juta dan sudah kami usulkan di PAK,” kata Kepala Bappeda, Wasto.

Ia menjelaskan, lomba desain itu dibuka untuk umum dan nantinya akan dijadikan rujukan dalam membuat Detil Engineering Design (DED) bangunan. “Kami ingin agar ada usulan publik yang masuk terkait bangunan itu,” tukasnya.

DED yang sudah ada, kata Wasto, nantinya akan dijadikan acuan bagi peserta lomba desin, sehingga dengan adanya desain baru dan DED baru, diharapkan bisa mengubah jumlah kebutuhan anggaran untuk Islamic Centre.

“Pengumuman resmi lomba ini akan disampaikan sekitar November 2017,” ungkapnya.

Seperti diketahui, Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU), Jarot Eddy Sulistyono, mengatakan, jika Islamic Centre membutuhkan DED baru karena adanya perubahan lokasi dari kawasan GOR Ken Arok ke Kelurahan Arjowinangun.

DED baru itu, kata Jarot, cukup penting karena berkaitan dengan lokasi baru dan berdampak kepada penggunaan anggaran dan bentuk bangunan karena dibangun di atas lahan yang berbeda.

Sementara, kalangan tokoh agama utamanya dari Majelis Ulama Indonesia (MUI), mendorong terwujudnya pembangunan pusat studi Islam di Kota Malang itu. Bahkan, Ketua MUI, KH. Baidlowi Muslich sempat bertemu langsung dengan Wali Kota HM Anton sekaligus berharap agar Islamic Centre segera dibangun.