Depresi Soal Hak Waris, Petani asal Kasembon Gantung Diri

Korban gantung diri, Tikno, warga Kasembon, Kabupaten Malang.(Ist)

MALANGVOICE – Tikno, warga Dusun Bon Jagung, RT 12/RW 03, Desa Pait, Kecamatan Kasembon, mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri. Ia ditemukan warga sekitar sudah tak bernyawa dengan posisi leher terlilit tali yang diikat ke pohon durian, Sabtu (23/9).

Kapolsek Kasembon, AKP Joko TW, mendatangi langsung tempat kejadian perkara (TKP). Korban lantas dibantu masyarakat dibawa ke rumah duka. Keluarga korban enggan dilakukan autopsi.

“Tidak ditemukan bekas luka di bagian tubuhnya. Keluarga juga menolak autopsi,” kata Kapolsek Kasembon, AKP Joko TW.

Diketahui korban tiga kali melakukan percobaan bunuh diri. Hal tersebut diakui keluarga korban. Diduga korban mengalami depresi tentang pembagian hak waris. Beruntung aksinya kepergok keluarga, sehingga berhasil digagalkan.

Semula, korban menyuruh istrinya agar salat Subuh sekitar pukul 04.30 WIB. Namun, korban memilih lari keluar rumah. Sang istri yang selesai salat lantas berusaha mencari korban dan meminta pertolongan warga sekitar.

“30 menit setelahnya, korban ditemukan tergantung di pohon durian. Warga melapor ke petugas dan kami tindaklanjuti,” jelas dia.(Der/Yei)