DBD Ancam Anak Sekolah, Dinkes Imbau Sekolah Lakukan 3M

Asih
Asih (anja)

MALANGVOICE – Tahun lalu mayoritas penderita Demam Berdarah (DBD) tercatat anak-anak sekolah dasar (SD) dan menengah (SMP) berkisar usia 10 hingga 16 tahun. Menindaklanjuti hal itu, Dinas Kesehatan Kota Malang mengimbau sekolah untuk menjaga lingkungan dengan melakukan 3M (Menguras, Menimbun, Menutup).

Kepala Dinkes Kota Malang, Asih Tri Rahmi, mengatakan, DBD bisa dibasmi jika masyarkat sadar dengan pentingnya menjaga kebersihan.

“Sekolah harus menjaga kebersihan supaya bebas dari jentik-jentik nyamuk di area sekolah,” tandasnya ketika dihubungi MVoice.

Selain itu, Asih menghimbau sekolah membersihkan lubang-lubang kecil di ligkungan sekolah.

“Dibeberapa tempat kami menemukan lubang-lubang kecil tidak ditutup. Padahal itu jadi tempat jentik-jentik nyamuk berkembang,” katanya.

Asih tidak menyarankan fogging dan pemberian abate kepada warga. Meski keduanya bisa membasmi nyamuk, zat kimianya berbahaya bagi manusia khususnya anak-anak.

“Sebisa mungkin kita genjarkan aksi 3M. Kita tidak menyarankan fogging dan pemberian abate tapi tidak juga melarang. Bagaimanapun fogging dan abate itu racun. Dan dapat berbahaya bagi manusia jika diberikan dalam dosis berlebihan,” tutup Asih.