Contra War, Karya Inovasi Kabupaten Malang yang Diadopsi Nasional

Kepala BKKBN Kabupaten Malang, dr Piet Hadi Puspita (tika)

MALANGVOICE – Contra War (Contraceptive for Woman at Risk), yang merupakan inovasi dari Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Kabupaten Malang bakal digunakan secara nasional.

Informasi itu diberikan Kepala BKKBN, dr Piet Hadi Puspita. Menurut dia, secara provinsi, program yang efektif menekan angka kematian ibu dan bayi ini sudah diterapkan.

“Kalau provinsi sudah diterapkan, tapi kalau nasional sekarang mulai mengadopsi,” jelas dia kepada Mvoice, saat ditemui di Kepanjen, Kabupaten Malang.

Warga Turen ini mengatakan, program ini merupakan pencegahan secara dini kematian ibu dan bayi. Pasalnya, risiko kematian keduanya cukup tinggi. Selama ini, lanjut dia, penanganan kontrasepsi dan penyembuhan penyakit ibu baru dilakukan ketika hamil hingga pasca melahirkan.

“Sementara saat pra kehamilan belum tersentuh. Padahal, dari seluruh kematian 30 hingga 40 persennya disebabkan penyakit yang sudah diderita sebelum hamil. Makanya perlu kontrasepsi saat pra nikah dan pra kehamilan,” jelas dokter lulusan Universitas Udayana, Bali ini.

Hadi melanjutkan, contra war ini menyasar wanita subur dengan usia antara 15 hingga 49 tahun. Usia itu menurut dia memiliki potensi untuk hamil. Cara kerja inovasi ini, wanita usia produktif yang sudah menikah namun belum ber KB dan hamil, diperiksa terlebih dahulu.

Kemudian, jika ditemukan beberapa penyakit yang berpotensi mengganggu kesehatan janin, misalnya hypertensi, diabetes, tuberkulosis dan hepatitis, para ibu itu harus diobati dan dipasang kontrasepsi jenis IUD.

“Menunda kehamilan sampai dengan ibu sembuh dari penyakitnya. Masa pengobatan ini disesuikan dengan jenis penyakit atau kesehatan. Jadi ketika hamil dan melahirkan, anaknya bisa sehat dan selamat,” tegas Hadi.