Cegah Konflik, Polres Malang Ajak Tokoh Lintas Agama Bersatu

Dialog lintas agama yg dipelopori Polres Malang menghadirkan seluruh stakeholder. (ist)

MALANGVOICE – Berbagai tokoh dan organisasi lintas agama sepakat saling menguatkan dan menjunjung tinggi toleransi antar umat beragama. Komitmen tersebut disampaikan dalam acara dialog lintas agama dalam rangka memelihara toleransi umat beragama, yang dipelopori Polres Malang, Kamis (7/9). Berlangsung di lantai 2 Kantor Bupati Malang.

Wakapolres Malang, Kompol Decky Hermasnyah, mengatakan, bahwa tingkat toleransi masyarakat Kabupaten Malang sangat tinggi. Masyarakat tidak terpengaruh konflik di Rohingnya, Myanmar.

Dalam patroli ke tempat ibadah, pihaknya tidak menemukan adanya gesekan ataupun konflik.

“Untuk itu terima kasih kepada para rokoh agama yang mendukung terciptanya situasi kondusif di Kabupaten Malang,” katanya.

Dikatakan Dicky, ada upaya membelokkam isu dengan langkah aksi mengepung Borobudur. Saat ini pemerinrah Indonesia mengambil langkah positif terkait krisis kemanusiaan tersebut.

“Kami juga lakukan penyekatan dan pemahaman kepada masyarakat. Supaya tidak berniat berangkat ke Jawa Tengah. Alhamdulillah warga Kabupaten Malang tidak ada yang berangkat,” ungkap dia.

Forum Kerukunan umat Beragama Kabupaten Malang juga bertindak cepat. Yaitu dengan mengumpulkan seluruh perwakilan agama dengan harapan bisa mengendalikan umatnya.

FKUB menilai rencana pengepungan Borobudur adalah langkah yang keliru. Sebab tidak akan menyelesaikan masalah.

“Orang Islam kepung Borobudur ya kurang kerjaan,” kata pengurus FKUB.

Ketua PCNU, Umar Usman, berpendapat sama. Masalah Rohingya adalah masalah bersama, maka penyelesaiannya sangat kompleks.

“Ada kelompok-kelompok yang merespon hal tersebut berlebihan. Menyalahkan pihak lain. Di Indonesia kelompok radikal mencapau 7 persen, rata-rata mahasiswa dan aktif di Medsos. Mereka itu anti budaya dan Pancasila,” jelas Umar.

Dalam kesempatan itu pula, seluruh stakeholder melakukan penandatangan. Meliputi, akan tetap setia pada Pancasila dan UUD 1945 dan menjunjung tinggi Bhinneka Tunggal Ika. Prihatin atas tragedi Rohingya dan mendukung upaya pemerintah dalam mengupayakan konflik tersebut berakhir.

Mereka juga menyerukan ke semua elemen masyarakat supaya tidak terpancing dengan tragedi kemanusiaan di Rohingya.

“Kami harap, warga Kabupaten Malang sesama umat beragama saling menguatkan dan mendukung satu sama lain,” kata Wakil Bupati.(Der/Yei)